jpnn.com, PETALING JAYA - Setelah dua tahun terbentuk, koalisi Pakatan Harapan akhirnya mengumumkan ketuanya. Sebagai koalisi yang menjadi oposisi bagi pemerintahan, mereka akan dipimpin Anwar Ibrahim yang masih berada di balik jeruji.
PH juga merilis logo baru. Selama ini, mereka berjuang bersama-sama, tapi menggunakan bendera masing-masing partai. Dengan logo baru tersebut, diharapkan para pendukung koalisi oposisi tidak akan bingung.
BACA JUGA: Operasi Mega, Ratusan WNI Kabur ke Hutan
Kesepakatan tentang struktur dan logo tercapai setelah empat partai yang masuk koalisi, Democratic Action Party (DAP), Parti Keadilan Rakyat (PKR), Parti Amanah Negara, dan Parti Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM), bernegosiasi selama berbulan-bulan.
Mereka mempersiapkan diri untuk menghadapi pemilu yang rencananya berlangsung Agustus tahun depan. Tujuan utamanya tentu menggulingkan pemerintah yang dikuasai koalisi Barisan Nasional.
BACA JUGA: ISIS Semakin Terdesak di Timur Tengah, Malaysia Ketar-ketir
Koalisi yang tercipta sejak September 2015 itu menunjuk mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad sebagai chairman. Mahathir akan memimpin pergerakan PH selama Anwar masih di penjara.
Presiden PH dijabat istri Anwar, Wan Azizah Ismail. Logo PH berupa tulisan Harapan dengan latar belakang merah, huruf A yang ada di tengah diubah menjadi seperti bumerang.
BACA JUGA: Dirikan Cabang di Malaysia, Mandiri Layani Wholesale dan Retail Banking
Mahathir yang juga merupakan chairman PPBM menegaskan, PH akan secepatnya didaftarkan secara resmi ke Registrar of Societies (ROS).
”Saya ingin secepatnya, besok kalau bisa. Tapi, saya rasa itu akan dilakukan dalam waktu sepekan ini,” ujar Mahathir saat menggelar konferensi pers di kantor pusat PKR.
Kesempatan tersebut juga digunakan untuk mengumumkan misi politik PH. Yakni, memerangi korupsi hingga ke akarnya, menstabilkan harga bahan bakar, dan membentuk komisi penyelidikan kerajaan (RCI) untuk mengusut skandal 1Malaysia Development Bhd (1MDB), lalu mengembalikan dana rakyat yang sudah dikorupsi.
Mereka juga mengusung wacana pembatasan masa jabatan perdana menteri menjadi dua tahun.
PH berjanji berusaha membebaskan para tahanan politik dan menghapuskan seluruh dakwaan pada mereka. Mereka bakal mereformasi aturan perundang-undangan dan lembaga hukum agar tak ada lagi penyalahgunaan kekuasaan. Semua bakal masuk program 100 hari setelah kemenangan PH di pemilu ke-14 nanti.
Koalisi oposisi yang baru tersebut memiliki peluang untuk mengalahkan Barisan Nasional. Sebab, gara-gara skandal korupsi 1MDB yang membelit Najib, pamor BN menurun.
Bukan hanya itu, musuh bebuyutan yang kini jadi rekan koalisi, Mahathir dan Anwar juga masih memiliki basis massa yang kuat.
Hingga kemarin, PH belum mengumumkan sosok yang akan mereka usung untuk menjadi PM jika betul-betul menang. Mahathir mengakui bahwa mereka memang belum memiliki calon.
Anwar yang merupakan tokoh oposisi paling layak untuk menjadi PM masih berada di dalam penjara. Kalau toh dia keluar saat ini juga, dia tetap tak bisa dicalonkan.
Berdasar aturan di Malaysia, Anwar harus menunggu 5 tahun jika ingin maju sebagai PM. Kandidat lain, Wan Azizah, dianggap tak terlalu kuat. Meski begitu, dia sangat yakin oposisi bakal menang.
”Kami akan mengumumkan kandidat PM sementara (ketujuh). Hari ini kami mengumumkan yang kedelapan,” ujar PM ke-4 Malaysia itu.
Yang dimaksud Mahathir sebagai PM ke-8 adalah Anwar. Najib saat ini adalah PM ke-6. Jika dia kalah nanti, penggantinya adalah PM ke-7. Nah, jika bebas, PH yakin Anwar akan menggantikan PM ketujuh itu. Proses pembebasan Anwar bakal dimulai sepekan setelah oposisi menang pemilu. (MalaysiaKini/TheStraitTimes/sha/c21/any)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tren Pariwisata Indonesia Ungguli Malaysia, Thailand, dan Singapura
Redaktur & Reporter : Adil