jpnn.com - JAKPUS – Pedagang Kali Lima di kawasan Pasar Tanah Abang kembali tumpah ruah ke jalanan. Tak pelak, lalu lintas di kawasan salah satu pasar terbesar di ibu kota kembali ruwet dan macet. Petugas Satpol PP Jakarata Pusat pun kembali bergerak menertibkan mereka, Kamis (4/9). Sebanyak 60 petugas Satpol PP Jakarta Pusat menyisir lagi area pusat belanja tradisional tersebut, mulai pelataran Masjid Al-Makmur sampai Jalan Jati Bundar dan berakhir di depan Blok B Pasar Tanah Abang.
Razia tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Pengendali Operasi Satpol PP Jakpus Maruli Sijabat. Menurutnya, penertiban lapak PKL tersebut merupakan kegiatan rutin mingguan. Razia itu bertujuan menjaga agar area publik seperti trotoar dan badan jalan tidak dibajak PKL. ’’Kami sudah jadwalkan, setiap minggu minimal sekali kami sisir area Tanah Abang,’’ ujarnya.
BACA JUGA: Mulai 15 September, Waktu Berkunjung ke Monas Dibatasi
Maruli mengungkapkan, dalam setiap operasi penertiban, selalu ada lapak pedagang yang diangkut. Menurut dia, para PKL itu sengaja mencari celah kelengahan petugas untuk kembali menguasai badan jalan dan trotoar. ’’Dikira kami lalai, padahal nggak. Kami rutin gelar razia. Hanya, harinya yang kami selang-seling,’’ katanya.
Pada penertiban kemarin, sempat terjadi adu mulut antara satpol PP dan pedagang. Peristiwa tersebut terjadi di depan Stasiun Tanah Abang. Saat petugas berupaya mengangkut lapak, PKL itu menahan. ’’Akibatnya, ya tarik-menarik, ribut mulut aja, tapi nggak ada kontak fisik. Biasa lah percikan kecil-kecil begitu,’’ ungkapnya.
BACA JUGA: Pengunduran Diri Jokowi Bakal Mulus
Menurut dia, petugas selalu mengikuti prosedur tetap saat menjalankan tugas penertiban di lapangan. Mereka menghindari kontak fisik dengan pedagang. ’’Kami tetap persuasif kok. Kalau bisa diimbau, ya kami imbau. Tapi, kalau nggak bisa, baru kami angkut,’’ tegasnya.
Seusai penertiban, pihaknya menempatkan personel di titik-titik krusial yang rawan ditempati PKL. Titik-titik rawan PKL liar itu meliputi di depan Masjid Al-Makmur, di depan blok G, di Jalan Jati Bundar, Stasiun Tanah Abang, serta di depan blok A dan blok B. ’’Ada 100 petugas yang kami sebar di titik-titik rawan PKL itu. Kami bagi mereka untuk setiap hari jagain tuh wilayah masing-masing,’’ jelasnya.
BACA JUGA: Jumlah Rumah untuk Program Kampung Deret Berkurang
Berdasar hasil operasi, petugas berhasil mengangkut 2 truk lapak PKL dari badan jalan dan trotoar. Barang-barang tersebut dibawa ke gudang penampungan hasil razia di Cakung, Jakarta Timur. ’’Kami kembalikan barang mereka, asalkan mereka buat pernyataan untuk tidak dagang lagi di badan jalan,’’ tandasnya. (bad/mby/mas/bh)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belum Bekerja, DPRD Kota Tangerang Sudah Terima Gaji Rp 15 Juta
Redaktur : Tim Redaksi