jpnn.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura (AP) I melakukan inovasi berbasis teknologi informasi melalui pengembangan aplikasi alat pengukur ketinggian air di permukaan landas pacu (runway).
Dalam mengembangkan aplikasi ini, AP I menggandeng Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman di Hotel Crowne Semarang, Kamis (3/11).
BACA JUGA: Dukung Kembangkan Pariwisata NTT, AP I Gratiskan Landing Fee
"Sebagai upaya memberikan informasi akurat, cepat, otomatis, dan real time terkait kondisi landas pacu, khususnya pada saat hujan ke pihak air traffic control (ATC) dan pilot, maka diperlukan sistem peralatan monitoring yang dapat memantau kondisi tingkat ketinggian genangan air di permukaan runway secara real time," ujar Direktur Utama PT AP I Danang S. Baskoro.
Danang mengatakan, Angkasa Pura I bersama KNKT dan Undip berkomitmen untuk merancang dan membuat sistem peralatan monitoring ketinggian genangan air pada runway di Bandara Ahmad Yani Semarang sebagai upaya peningkatan keselamatan dan keamanan penerbangan.
BACA JUGA: AP I Inisiasi Pembuatan Masterplan Pariwisata Terintegrasi
Pengembangan aplikasi monitoring ini terkait dengan aktivitas pemeriksaan keberadaan air di runway, termasuk pada saat hujan, sebagai bagian dari kegiatan pemeliharaan.
Lebih spesifik, pemeriksaan keberadaan air ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang akurat dalam melakukan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan yang diperlukan ke depannya.
BACA JUGA: AP I Siap Antisipasi Dampak Erupsi Gunung Agung
Sementara itu, kegiatan pemeliharaan atau program pemeliharaan fasilitas sisi udara (runway, taxiway, dan apron) merupakan kewajiban operator bandar udara yang diatur dalam Peraturan Dirjen Perhubungan Udara Nomor KP 94 Tahun 2015.
Pemeriksaan keberadaan air di runway merupakan salah satu hal penting yang perlu dilakukan untuk menjaga keselamatan dan kemanan penerbangan.
Runway yang tergenang air pada saat hujan memiiki efek hydroplaning, yaitu kondisi di mana pada saat pendaratan, roda pesawat mengambang di permukaan air yang mengakibatkan rem pesawat tidak bekerja secara efektif dan tidak mampu mengurangi kecepatan pesawat.
"Hal ini dapat mengakibatkan pesawat kehilangan kendali sehingga bisa mengakibatkan pesawat keluar dari badan runway," jelasnya.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... AP I Targetkan Raup Laba Rp 1,17 Triliun
Redaktur & Reporter : Yessy