SURABAYA - Potensi usaha galangan kapal di Indonesia Timur (Intim) masih sangat besar. Sebab, selama ini jumlah galangan kapal di wilayah Intim terbatas. Sedangkan jumlah kapal yang berlayar ke kawasan tersebut terus meningkat. Karena itu, PT PAL Indonesia berencana ekspansi galangan kapal ke Indonesia Timur.
Dirut PT PAL Indonesia M. Firmansyah Arifin mengatakan, kapal yang berlayar ke Intim dan membutuhkan perawatan maupun perbaikan harus kembali ke Indonesia Barat.
"Nah kalau ada galangan di bagian timur, kapal yang butuh perawatan maupun perbaikan tidak usah kembali ke barat. Berlayar terus saja ke timur," ujar dia.
Selain itu, galangan di wilayah Indonesia Timur juga mendukung proyek tol laut. Bila proyek tersebut berjalan, tentunya penggunaan kapal untuk sarana transportasi laut kian meningkat.
BACA JUGA: Semen Langka, Berpotensi Picu Kenaikan Harga Rumah
Dengan demikian, galangan kapal menjadi fasilitas penting bagi kelangsungan sistem logistik kelautan.
Sebelumnya Menko Perekonomian menyatakan akan ada 24 pelabuhan di kawasan timur. Tapi bukan berarti membutuhkan 24 galangan kapal. Melainkan galangan kapal yang dibangun berada di titik-titik strategis. Misalnya di Sorong, Ambon, atau Nusa Tenggara yang memang belum memiliki galangan kapal.
"Bahkan kalau mau mengantisipasi pasar luar negeri, seperti Timor Leste itu mulai berkembang. Kami akan plot ke sana, tapi bertahap," urainya.
Untuk merealisasikan rencana tersebut, pihaknya akan menggandeng sejumlah pihak. Antara lain Pertamina, Pusri, hingga PT ASDP Indonesia Ferry.
BACA JUGA: SPBU Diserbu Jelang Pemberlakuan BBM Harga Baru
"Karena kita tahu pembangunan harus disebar ke timur. Misalnya untuk mengangkut pupuk. Meski belum terencana secara matang, langkah ini sudah ada dalam benak kami untuk mengembangkan diri ke timur," tukasnya. (res/oki)
BACA JUGA: Subsidi Dialihkan Agar Dua Tahun Lagi Swasembada Pangan
BACA ARTIKEL LAINNYA... BBM Naik Rp 2.000, Pemerintah Dapat Tambahan Rp 100 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi