Semen Langka, Berpotensi Picu Kenaikan Harga Rumah

Selasa, 18 November 2014 – 02:47 WIB

jpnn.com - BALIKPAPAN-Kelangkaan harga semen yang berbuntut naiknya harga jual dipastikan akan mempengaruhi harga rumah.

"Apalagi kalau kelangkaannya bersifat permanen," ucap Ketua Komisariat Real Estate Indonesia (REI) Kota Edi Juwadi, Senin (17/11).

BACA JUGA: SPBU Diserbu Jelang Pemberlakuan BBM Harga Baru

Ya sejak awal November harga semen alami kenaikan menyusul langkanya pasokan. Di tingkat pengecer semen Gresik berkisar Rp70 ribu per zak. Sedangkan semen Tonasa di sejumlah toko material, pasokannya tidak tersedia.

Pun begitu untuk semen merek lain seperti Tiga Roda. Hingga kini tak kunjung tersedia di pasaran.

BACA JUGA: Subsidi Dialihkan Agar Dua Tahun Lagi Swasembada Pangan

Dia menerangkan kemampuan bertahan para pengembang maksimal 6 bulan. Kalau kelangkaan terus terjadi selama periode tersebut, kenaikan harga unit dipastikan tidak terelakkan.

"Itu pun juga enggak langsung naik. Tapi kalau bahan material lainnya ikut-ikutan naik maka otomatis harga rumah jadi naik," ulasnya. Material pendukung yang mendorong kenaikan di antaranya atap dan keramik. Adapun volume kenaikannya tak lebih dari 10 persen.  

BACA JUGA: BBM Naik Rp 2.000, Pemerintah Dapat Tambahan Rp 100 Triliun

Hingga kemarin dampak tingginya harga semen belum mengerek harga unit. Pengerjaan proyek pembangunan hunian pun diklaim normal.

"Karena rata-rata developer yang sekarang lagi proyek punya stok," ulasnya. Namun dia tidak menampik Desember mendatang, pengaruhnya mulai dirasakan para pengembang jika pasokan belum kembali normal.

Terkait terbatasnya pasokan semen ditingkat pengecer Ketua Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Apersi Kaltim Sri Suko Lestari . "Sudah biasa, tiap akhir tahun seperti itu jadi kami enggak kaget," celotehnya, kemarin.

Ia pun memastikan kondisi itu tidak mempengaruhi harga unit apalagi menghambat pengerjaan proyek. "Karena sudah sering jadi kami pun sudah melakukan antisipasi. Khusus pengembang tidak akan terkena dampak," pungkasnya.

Sebelumnya diwartakan, sejumlah distributor mengaku kekurangan pasokan menyusul adanya sejumlah kebijakan dari pabrik. CV Kencana Jaya selaku salah satu distributor semen Gresik misalnya, mengaku memperoleh jatah yang sedikit dari sebelumnya.

"Ada pengurangan. Biasanya 5 ribu ton per bulan sekarang 2 ribu ton," ucap Direktur H Sukardi. Alasannya, pabrik menerapkan skala prioritas untuk Pulau Jawa yang tengah membutuhkan pasokan dalam jumlah lebih besar guna menyelesaikan proyek tahunan.

 Hal senada juga dikemukakan distributor Tiga Roda yang mengaku sejak awal November kehabisan stok akibat pabrik mengalami kendala teknis. Namun pihaknya memastikan Kamis (20/11) pasokan normal kembali dan masuk ke pengecer menyusul aktivitas bongkar muat yang sedang berlangsung di Pelabuhan Semayang. (dra)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bensin Jadi Rp 8.500, Solar Rp 7.500 per Liter


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler