jpnn.com, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia menggandeng PT PLN untuk mengembangkan green hydrogen dan green ammonia terintegrasi.
Hal ini tertuang dalam perjanjian studi pengembangan bersama atau joint development study agreement dengan ACWA Power Company.
BACA JUGA: Makin Mudah, Tebus Pupuk Subsidi Kini Cukup Pakai KTP Saja
Perjanjian Studi Pengembangan Bersama Green Hydrogen dan Green Ammonia Terintegrasi ini disaksikan langsung oleh Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury dan ditandatangani oleh Bakir Pasaman selaku Direktur Utama Pupuk Indonesia, Darmawan Prasodjo Direktur Utama PLN, dan Marco Arcelli selaku CEO ACWA Power Company.
Pahala mengatakan kerja sama green hydrogen dan green ammonia merupakan tindak lanjut pengembangan energi bersih yang sebelumnya telah dilakukan di kawasan industri hijau (green industry cluster) di Aceh.
BACA JUGA: Gandeng Pupuk Indonesia, Cakra Abhipraya Responsif Beri Edukasi 80 Calon Sukarelawan
“Kementerian BUMN mendukung kerja sama pengembangan green hydrogen dan green ammonia yang dilakukan oleh Pupuk Indonesia, PLN, dan ACWA Power Company. Kerja sama ini dalam mengembangkan energi bersih di Jawa Timur khususnya di Kawasan Petrokimia Gresik,” ungkap Pahala.
Sementara Bakir mengungkapkan kerja sama pengembangan green hydrogen dan green ammonia terintegrasi bersama PLN merupakan tindak lanjut penerapan perseroan terhadap pengembangan energi bersih yang sebelumnya telah dikerjasamakan dengan ACWA Power Company.
BACA JUGA: Hadirkan Inovasi Kitosan, Pupuk Kaltim Raih Penghargaan AREA 2023
“Pupuk Indonesia menyambut baik kerja sama pengembangan green hydrogen dan green ammonia bersama PLN dan ACWA Power Company karena energi bersih ini sejalan dengan program ketahanan energi yang menjadi fokus Pemerintah dalam Visi Indonesia Emas 2024,” seru Bakir.
Dalam perjanjian studi bersama ini, Bakir mengatakan pabrik green hydrogen dan green ammonia akan dibangun di Kawasan Industri Petrokimia Gresik, Jawa Timur.
Setidaknya terdapat potensi sumber energi bersih dari PLTS dan PLTB dengan kapasitas maksimum 200 MW yang menghasilkan green hydrogen yang kemudian dikonversi menjadi green ammonia di Petrokimia Gresik.
Ketiga pihak juga bekerjasama dalam mengembangkan strategi bisnis serta mengkaji potensi pembentukan joint venture untuk green hydrogen plant dan green ammonia plant.
Diharapkan kerja sama ini bisa menguntungkan semua pihak, baik investor maupun industri dalam negeri.
“Melalui kerja sama ini, Pupuk Indonesia bersama PLN dan ACWA Power Company akan mengevaluasi konversi green hydrogen menjadi green ammonia dengan menggunakan fasilitas Gresik Ammonia yang sudah ada, serta membuka peluang kerja sama dengan off-taker green ammonia jangka panjang,” jelasnya.
Hidrogen hijau atau green hydrogen merupakan hidrogen yang diperoleh dari sumber bersih tanpa emisi karbon.
ACWA Power merupakan listed company dengan fokus bisnis untuk Pengembangan, Investasi dan Operasi untuk Pembangkit Listrik, desalinasi air serta Hydrogen di seluruh dunia.
ACWA Power adalah perusahaan dari Kerajaan Saudi Arabia yang sudah memiliki kantor perwakilan di 13 Negara, dengan aset pembangkit 50.4GW serta 46% adalah Pembangkit Listrik Terbarukan serta memiliki fasilitas desalinasi air sebanyak 6.8Juta m3/hari.
ACWA Power juga sedang membangun proyek hidrogen hijau NEOM di Arab Saudi dengan kebutuhan energi hijau sebesar 40 GW dan merupakan salah satu proyek hidrogen hijau terbesar di dunia saat ini.
Oleh karena itu, Pupuk Indonesia sebagai salah satu produsen amoniak terbesar di dunia bisa memainkan peran strategisnya dalam mendukung energi bersih melalui pengembangan amoniak hijau di Indonesia.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akhir Juni 2023, PT PP Raih Kontrak Baru Sebesar Rp 11,62 Triliun
Redaktur & Reporter : Yessy Artada