Kembangkan Pertanian, HKTI Gandeng Universitas dan Pesantren

Kamis, 30 November 2017 – 23:49 WIB
Ketua Umum Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi berbincang dengan Ketua Umum HKTI Moeldoko. Foto: Ist

jpnn.com, BANDUNG - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) berencana menjalin kerja sama dengan salah satu organisasi tertua di tanah Sunda, Paguyuban Pasundan.

Ketua Umun HKTI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengatakan, kerja sama ini dalam rangka mencapai tujuan organisasi, yaitu mengembangkan teknologi pertanian. 

BACA JUGA: Moeldoko Ajak Pemuda Jabar Gelorakan Semangat Siliwangi

Mengingat Paguyuban Pasundan membawahi banyak lembaga pendidikan, mulai dari jenjang dasar hingga perguruan tinggi, di wilayah Jawa Barat.

"HKTI memiliki banyak program pertanian, namun saat ini kami masih banyak menangani padi. Kami juga sudah ada program pertanian jagung dan untuk lebih memperbanyak lagi perlu menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi, termasuk yang berada di bawah Paguyuban Pasundan," kata Moeldoko saat mendatangi Gedung Perkantoran PB Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatra 41, Babakan Ciamis, Sumur Bandung, Kota Bandung, Kamis (30/11).

BACA JUGA: Tiga Cara Mensejahterakan Petani Versi Moeldoko

Dia menjelaskan, selain bekerja sama dengan perguruan tinggi, HKTI juga menjalin kerja sama dengan pesantren-pesantren yang ada di Indonesia.

Membangun kerja sama dengan perguruan tinggi dan pesantren agar lulusan dari dua lembaga pendidikan itu ketika kembali ke masyarakat mempunyai pengetahuan yang cukup pada pertanian.

BACA JUGA: HKTI: Indonesia Akan Jadi Produsen Kelapa Terbesar Dunia

"Lulusan dari perguruan tinggi dan pesantren punya knowledge baru pada pertanian ketika kembali ke daerah masing-masing. Demi satu tujuan membangun pertanian Indonesia," ujarnya.

Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu menyampaikan saat ini masalah utama petani di Indonesia ada di masa pascapanen. Permasalahan ini terjadi karena petani kurang mampu mengelola produknya dengan baik.

"Kalau masalah benih, pupuk dan pembinaan HKTI sudah memilikinya. Bahkan kami sudah mempunyai tim untuk memberantas hama," ungkapnya.

Pada kunjungan tersebut, Moeldoko mendapat sambutan hangat dari pengurus Paguyuban Pasundan. Moeldoko yang pernah menjabat sebagai Pangdam Siliwangi pun berbincang akrab dalam suasana kekeluargaan dengan Ketua Umum Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi.

Sementara, Didi Turmudzi menjelaskan Paguyuban Pasundan memiliki perhatian besar terhadap teknologi pascapanen, terutama industri binaan.

Saat ini ada lebih dari 200 usaha kecil dan menengah (UKM) pertanian di bawah naungan Paguyuban Pasundan.

"Kami juga baru saja selesai menerapkan teknologi tepung ketela pohon di negara Fiji. Sekarang mereka sudah berhasil mengekspor ke Australia dan Cina," jelasnya.

Dia menyambut baik atas usulan HKTI untuk menjalin kerja sama terutama pada pascapanen. Kerja sama ini sangat diharapkan bisa membangun pertanian Indonesia terutama Jawa Barat.

"Kami memang mempunyai banyak produk-produk pertanian melalui UKM binaan. Namun kami punya masalah pada pemasaran yang bisa dibantu oleh HKTI," tuturnya.

Dekan Studi Teknologi Pangan & Gizi, Fakultas Teknologi Universitas Pasundan (Unpas), Yusman Taufik menambahkan beberapa produk pertanian yang sudah berhasil dibuat yakni jagung menjadi tempe, susu jagung dengan tambahan blueberry dan masih banyak lagi.

Kerjasama dengan HKTI, sambung dia, bisa lebih mengembangkan industri pascapanen.

"Ide menggunakan pesantren oleh HKTI bisa membangun kewirausahaan baru pada bidang pertanian sangat bagus," tutupnya. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cerita Mentan Dibantu Moeldoko Jalankan Tugas Sulit Jokowi


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler