jpnn.com, JAKARTA - Kemendikbudristek bekerja sama dengan NVIDIA Corporation mengembangkan talenta digital Indonesia di bidang artificial intelligence (AI).
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam mengatakan pihaknya berkomitmen meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) pendidikan tinggi khususnya di bidang teknologi digital.
BACA JUGA: Kemendikbudristek Optimistis TeSCA 2021 Bisa Mencetak Talenta Digital Nasional
Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk menyiapkan jutaan talenta digital Indonesia.
"Penting bagi kita untuk memastikan generasi muda mampu menghadapi era revolusi industri 4.0 ini, terutama kompetensi AI, machine learning, deep learning, dan bidang lain yang dibutuhkan industri ini," kata Nizam penandatanganan kerja sama, Rabu (26/1)
BACA JUGA: Kemendikbudristek Targetkan Semua Daerah di Provinsi Ini Terapkan Kurikulum Prototipe
Nizam pun menyampaikan apresiasi kepada NVIDIA sebagai perusahaan pionir teknologi AI yang telah mendukung pengembangan AI pada pendidikan tinggi Indonesia.
Sebelumnya, NVIDIA juga telah menyediakan dukungan infrastuktur berupa teknologi super komputer sebesar 25 petaFLOPS untuk pengembangan fasilitas DIKTI AI Centre.
BACA JUGA: Kemendikbudristek: Digital Export Jadi Galeri Produk Ekspor Karya Mahasiswa
Selanjutnya, NVIDIA akan berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan talenta AI di Indonesia melalui pelatihan bagi dosen dan lebih dari 20 ribu mahasiswa dalam lima tahun ke depan.
Sementara itu, Plt. Sekretaris Ditjen Diktiristek Tjitjik Srie Tjahjandarie menyampaikan bahwa proses penandatanganan perjanjian kerja sama ini merupakan sebuah langkah awal mempersiapkan generasi selanjutnya yang siap bersaing dan berkontribusi dalam pengembangan pendidikan multidisipliner berbasis teknologi di Indonesia.
Melalui program ini, diharapkan pengembangan pendidikan berbasis teknologi bisa didistribusikan merata pada seluruh universitas di Indonesia.
“Pengembangan ini bisa tercipta suatu kurikulum perguruan tinggi yang superior, dan sesuai untuk menghadapi tantangan di perubahan industri 5.0 dan 6.0," ujarnya.
Keith Strier, Vice President for Worldwide AI Initiatives NVIDIA mengungkapkan salah satu tantangan terbesar di era sekarang ialah bagaimana ilmu-ilmu yang dipelajari mahasiswa bisa terus berkembang mengikuti perkembangan zaman yang cepat.
Dengan kerja sama ini, mahasiswa Indonesia dari seluruh jurusan bisa memahami AI sehingga bisa menjawab tantangan perkembangan zaman yang begitu cepat.
“Semua orang harus memahami implikasi dan impact dari AI, terlepas dari bidang studi apa pun yang mereka pelajari karena AI bisa mengubah hampir seluruh sektor ekonomi," ucapnya.
Tantangannya kata Keith Strier, bukan hanya fokus pada ilmunya, tetapi harus membawa awareness mengenai AI ini secara lebih luas di seluruh sektor dan industri. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesya Mohamad