Kembar Siam dari Mentor

Selasa, 15 Desember 2009 – 04:56 WIB
PROBOLINGGO - Pasangan suami istri Anislowati, 27, dan Herman, 28 warga Dusun Kalicangka, Desa Mentor, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo mendapat berkah sekaligus ujianAnislowati melahirkan putri kembar siam, dempet di bagian dada dan perut atau abdomino thoraco phagus.

Kini Anis dan buah hatinya masih dirawat di RSUD Dr Moh

BACA JUGA: Nelayan Demo, Jejerkan Perahu

Saleh Kota Probolinggo
Bayi kembar siam berjenis kelamin perempuan itu memiliki berat badan 3.600 gr

BACA JUGA: Lagi, Oknum Polisi Tembak Warga

Kedua makhluk mungil yang hanya memiliki satu plasenta itu saat ini dirawat secara intensif di ruang prenatologi (perawatan bayi baru lahir).

Dokter spesialis kandungan RSUD Dr Moh
Saleh dr Aminudin yang menangani kelahiran bayi kembar siam itu menjelaskan, Anislowati sudah mulai opname di rumah sakit sejak Minggu (13/12) pukul 13.30

BACA JUGA: Rizky Tega Memahat Ibunya Hingga Tewas

Anis merupakan pasien kiriman dari bidan desa setempat.

"Air ketubannya sudah keluar sejak pukul 06.00 pada Minggu (13/12)Kemudian khawatir terjadi sesuatu akhirnya dibawa ke rumah sakit," kata dr Aminudin kemarinSesampai di rumah sakit, Anis dirangsang sejak Senin (14/12)Setelah tiga jam dirangsang baru Anis mengalami kontraksi.

"Lahirnya spontanBukan melalui operasiAwalnya hanya satu kepala saja yang keluar di bagian bawah, beberapa saat kemudian keluar lagi kepala bayiLalu ketahuan kalau kembar siam, dempetSecara logika biasanya tidak mau turun (bayinya)Jarang bisaTapi ini berbeda," ujar dr Aminudin menceritakan kronologis kelahiran bayi tersebut.

Saat dilahirkan, kedua bayi itu sama-sama menangis meski mengalami gangguan pada pernafasannyaKondisi tangan dan jemarinya normalSi ibu juga sehatTetapi setelah mendengar bahwa bayinya kembar siam, wanita yang bekerja di pabrik tekstil itu tegang.

Kemarin saat dikunjungi di kamar bersalin kelas, Anis hanya diamDia ditemani ibunyaDitanya pun dia enggan menjawabHanya menggelengkan kepala memberi kode agar ibunya tidak bertutur kepada wartawanAnis masih shockTak lama kemudian matanya berkaca-kaca dan menangis.

"Dari tadi ibunya sudah begitu setelah mendengar kondisi bayinyaMasih shockIbu bayi akan tetapi di sini sampai dua jam setelah persalinan untuk observasi dulu takut ada komplikasi," tutur dr Aminudin kepada Radar Bromo.

Sementara, Herman, ayah bayi kembar siam terlihat berada di depan ruang dahlia (ruang bayi)Sama seperti Anis, Herman enggan memberikan komentar"Pernah periksa di bidanDiberi tahu kalau kembar, tapi tidak tahu kalau dempet begitu," seru pekerja mebel itu sambil berlalu.

Di ruang prenatologi bayi kembar siam tersebut masih dalam perawatan intensif dokter spesialis anakKata dr Endah, dokter spesialis anak yang menangani bayi kembar siam itu, kondisi bayi mengalami asphiksi (kekurangan oksigen), hypertermia (kedinginan) dan cyanusis (kebiruan).

"Saat ini kami sedang memberikan penanganan yang terbaik dengan memberikan oksigen dan kehangatan di ruang khususRencana akan kami rujuk ke RS Dr Soetomo Surabaya, karena timnya ada di sanaTetapi setelah kondisi kebiruan dan nafas bayi membaik," ujar dr Endah mendampingi Direkrut RSUD Dr Mohammad Saleh dr Budi Purwohadi.

Dokter menyatakan, bayi asal Desa Mentor itu mengalami dempet di bagian dada dan perutHanya punya satu placenta sajaMengenai organ vital dalam tubuhnya, dokter masih belum mengetahuiSebab penanganan itu bakal dilakukan jika kondisi bayi kembar siam sudah membaik lewat rontgen.

Dokter Endah juga belum tahu kapan akan merujuk kembar siam itu ke SurabayaTetapi pihak rumah sakit sendiri menjanjikan bakal mengirim secepatnyaKarena ada tata cara yang harus dilalui oleh rumah sakit sesuai standar pengiriman pasienTermasuk dari pihak orangtua bayi dan tim di Surabaya.

"Kami sekarang memaksimalkan penanganan di rumah sakitJadi belum tahu kapan akan dikirim ke sanaMenunggu kondisi bayinya dulu dan tidak bisa ditentukan akan membaik berapa lamaSegera, kondisinya membaik," pungkas dr Endah(fa/aj)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Investor Lihan Gelar Pertemuan


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler