jpnn.com, JAKARTA - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno, Andre Rosiade menilai, langkah Kemendagri menegur Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengacungkan dua jari dalam acara Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul, Bogor, Senin (17/12), berlebihan.
Andre mengatakan, gestur salam dua jari yang dilakukan Anies mungkin dilakukan dalam konteks euforia kemenangan Persija di Liga 1. Sebagai Gubernur DKI Jakarta, Andre menilai wajar Anies menyampaikan prestasi yang diperoleh klub kebanggaan warga Jakarta.
BACA JUGA: Jokowi - Maruf Bakal Terima Dukungan dari Buruh
"Persija kan baru menang, jadi bisa saja Bang Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta acungkan dua jari simbol The Jack. Faktanya di pertemuan itu Bang Anies cerita tentang capaian Persija," ujar Andre di Jakarta, Selasa (18/12).
Andre tak mempersoalkan bila banyak pihak menyebut gestur dua jari Anies sebagai bentuk kampanye untuk Prabowo-Sandi. Ia kemudian mengingatkan, selama ini banyak kepala daerah yang terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
BACA JUGA: E-KTP Terus Disorot karena Mendagri Kader PDIP?
Andre menyayangkan bila teguran Kemendagri hanya ditujukan kepada Anies yang notabene tidak mendukung petahana di Pilpres 2019 mendatang.
"Kalau mau fair, kepala-kepala daerah yang dukung Pak Jokowi juga ditegur, dong. Masa karena Mas Anies tak dukung petahana, lalu ditegur," kata Andre.
BACA JUGA: Biar Aman, Prabowo â Sandi Harus Menang Selisih Dua Digit
Andre mengatakan, dukungan para kepala daerah kepada calon presiden petahana tak hanya disampaikan secara lisan maupun gestur tubuh. Seperti di Riau medio Oktober 2018 lalu, dukungan sejumlah kepala daerah kepada Jokowi-Maruf disampaikan dalam sebuah deklarasi lengkap dengan pemasangan atribut kampanye.
"Coba Kemendagri berani enggak tegur kepala-kepala daerah yang deklarasi dukung Jokowi-Ma'ruf? Kemendagri jangan masuk angin," katanya.
Andre juga menyinggung banyak menteri Kabinet kerja dan ASN yang terang-terangan ikut berkampanye untuk Jokowi, baik di forum-forum bertaraf nasional maupun internasional.
"Lihat saja Pak Luhut dan Ibu Sri Mulyani yang secara vulgar acungkan jari telunjuk dan melarang Direktur IMF acungkan dua jari di forum internasional di Bali. Mana ada yang berani tegur?" pungkas Andre.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sepertinya Kubu Prabowo Demen Pakai Jurus Politics of Fear
Redaktur & Reporter : Ken Girsang