JAKARTA — Dirjen Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Hamid Muhammad mengatakan, terjadinya tawuran ataupun kekerasan di lingkungan sekolah yang dilakukan oleh para siswa disebabkan karena lemahnya aturan tata tertib sekolahHal ini tentunya tidak terlepas dari peran guru yang dimungkinkan juga tidak mentaati peraturan sekolah itu sendiri.
“Misalnya, sekolah membuat aturan dilarang merokok di sekolah
BACA JUGA: Kemdiknas Siapkan Desk Anti-Kekerasan
Para guru beranggapan bahwa aturan itu khusus untuk siswa, dan guru bisa bebas merokok di lingkungan sekolahHamid yang juga pernah menangani kasus tawuan pelajar SMA Bakti Idhata mengungkapkan, butuh waktu 5 tahun untuk menyelesaikan masalah tersebut
BACA JUGA: Minim Kegiatan Picu Tawuran
Dikatakan, harus melakukan perbaikan-perbaikan di sekolah itu sendiriBACA JUGA: Tawuran Bukti Pendidikan Karakter tak Jalan
“Ketika anak mendaftar sekolah harus jelas aturannyaHarus ada perjanjian anti kekerasan dan bullyingakan mendapatkan peringatan, namun jika sudah parah, harus dikembalikan kepada orang tua,” jelasnya.Kedua, para guru yang mengajar harus bertugas untuk bisa membentuk karakter siswaItu bukanlah tugas guru Agama ataupun Bimbingan Konseling, tetapi semuanyaKetiga, keteladananSerta yang keempat, adalah harus memperbanyak program ekstrakurikuler.
“Jadi jangan sampai anak-anak berkumpul yang arahnya ke hal negatifMasalahnya, di luar sekolah variannya lebih luas dan bisa mempengaruhi karakter anakIni yang akan kita bicarakan dengan kepala sekolah khususnya di DKI Jakarta,” imbuhnya(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dinas Penentu Merger atau Relokasi SMAN 6
Redaktur : Tim Redaksi