JAKARTA - Kementerian Pendidikan Indonesia (Kemendiknas) terus berupaya menggenjot pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggiTahun ini, disiapkan anggaran Rp 100 miliar untuk mempermulus program tersebut
BACA JUGA: Jangan Sampai Ijazah Trisakti Diragukan
Anggaran itu disiapkan untuk membiayai proposal atau blockgrant wirausaha mahasiswa dan beasiswa dosen khusus ilmu kewirausahaan.Wakil Menteri Pendidikan Fasli Jalan menjelaskan, secara keseluruhan anggaran tersebut akan dikucurkan di pusat-pusat enterpreneur
BACA JUGA: Biaya Masuk ITB Rp55 Juta
"Yang jelas program ini terus berlanjut," papar mantan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) itu di Jakarta, Minggu (30/1).Fasli menjabarkan, tahun lalu minat mahasiswa untuk mengajukan proposal wirausaha cukup tinggi
BACA JUGA: Sekolah Akreditasi C Boleh Ikut Jalur Undangan
Masing-masing mahasiswa yang mengajukan proposal wirausaha tersebut, mendapatkan bantuan pembiayaan rata-rata Rp 8 jutaTahun ini, nilai bantuan diperkirakan tetap.Sementara pendidikan kewirausahaan juga dilakukan di tingkat pendidikan menengahFasli menjelaskan pihak sekolah harus memberikan kredit poin khusus bagi siswa yang menjalankan usaha"Baik itu usaha sendiri atau ikut orang lain," kata dia
Sehingga, dengan pemberian kredit poin tambahan tersebut, bisa memacu siswa-siswa lainnya untuk berwirausaha.
Di bagian lain, Dirjen Dikti Kemendiknas Djoko Santoso menjelaskan, pihaknya sudah mengkomunikasikan program kewirausahaan ini kepada perguruan tinggi negeri, maupun perguruan tinggi swasta di bawah koordinasi peguruan tinggi swasta (kopertis)"Secara teknis akan berjalan seperti tahun lalu," kata diaYaitu, pemberian anggaran untuk pelatihan dan program kewirausahaanKeduanya, masih kata Djoko, harus berjalan beriringan.
Djoko menjelaskan, melalui program ini bisa ikut menekan angka pengangguran terbuka lulusan perguruan tinggi di negeri iniKemendiknas mencatat, tahun lalu jumlah penganggruan tersebut tidak kurang dari 8,7 juta jiwaMelalui program kewirausahaan ini, lulusan perguruan tinggi bisa bekerja untuk dirinya sendiri dan memberi pekerjaan kepada orang lain.
Kemendiknas belum mengevaluasi secara rinci program wirausahan iniNamun, hasil pantauan di lapangan, program kewirausahaan di lingkungan pendidikan tinggi ini mampu menggerakkan mahasiswa untuk melakukan kegiatan kewirausahaan
Dalam waktu dua tahun setelah mengajukan proposal dan mendapatkan kucuran bantuan tersebut, beberapa mahasiswa yang menjalankan usahanya bisa mengakses bantuan kredit usaha rakyat (KUR)"Bantuan dari kami (Kemendiknas, red) bisa dijadikan pancingan," pungkas Djoko(wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buku SBY Dinilai Sesatkan Pikiran Siswa
Redaktur : Tim Redaksi