Kemenag Akui Penularan Covid-19 di Pesantren Masih Terjadi

Sabtu, 12 Desember 2020 – 17:41 WIB
Ilustrasi, waspada virus corona! Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) melakukan berbagai langkah meminimalisir penyebaran Covid-19 di pondok pesantren. Hal ini dilakukan setelah adanya kasus santri atau kiai terinfeksi virus Corona.

Upaya itu menurut Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Waryono Abdul Ghafur, dilakukan dengan mendorong pembelajaran secara daring. Namun, diakuinya ada sejumlah kendala yang dihadapi.

BACA JUGA: Innalillahi, Ketua KPU Tangsel Meninggal Dunia karena Covid-19

"Tidak semua pesantren berlokasi di perkotaan, keterbatasan jaringan dan kuota internet ditambah santri berasal dari berbagai daerah yang tentu tidak sama dengan lingkungan sekolah biasa. Jadi tidak mungkin kegiatan pembelajaran daring dapat diterapkan secara merata," kata Waryono di Jakarta, Sabtu (12/12).

Dia mengatakan, tantangan terbesar di pesantren adalah physical distancing. Sebab, kamar santri selama ini dihuni beberapa orang. Karena itu mereka terus didorong untuk disiplin memakai masker.

BACA JUGA: Lihat, Habib Rizieq Berhadapan dengan Penyidik Polda Metro Jaya

"Ini merupakan tugas berat. Walaupun kiai sudah sering kali mengingatkan untuk menerapkan 3M. Bahkan, tradisi makan bersama sudah ditiadakan walaupun sebelum pandemi tradisi tersebut menjadi kebiasaan sehari-hari," ujar Waryono.

Dia mengapresiasi pondok pesantren yang terus melakukan berbagai pembenahan dalam rangka upaya mitigasi persebaran Covid-19. Penerapan protokol kesehatan pun telah diperketat.

BACA JUGA: Begini Cara Polda Metro Jaya Mencegah Habib Rizieq Membangun Opini

Di sisi lain Kemenag juga telah memberikan bantuan melalui bantuan operasional pesantren (BOP) untuk menyediakan fasilitas dan alat alat pencegahan penyebaran Covid-19.

"Kemenag telah memberikan bantuan melalui BOP untuk penanganan Covid-19. Dana bantuan ini digunakan untuk menyediakan wastafel dan hand sanitizer. Pesantren juga terus berbenah untuk meminimalisir penyebaran,” terangnya.

Meski mengakui masih terdapat positif Covid-19 di pesantren, namun Waryono menyebut tingkat kesembuhan di sana juga terus meningkat. Hal ini tidak terlepas dari sikap pimpinan pesantren yang cepat, tanggap, dan terkoordinasi dengan gugus tugas setempat sehingga penyebaran virus Corona dapat tertangani dengan baik.

"Kami mendapat informasi dari Kemenkes, 90 persen lebih pesantren memiliki gugus tugas. Pesantren taat mengikuti protokol kesehatan yang berlaku dan mengutamakan keselamatan kiai, ustaz, dan santri," jelasnya.

Waryono menambahkan, gugus tugas Kemenag juga telah memberikan bantuan penanggulangan di sebagian pesantren yang terdapat kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

"Saya mengimbau seluruh pengasuh pesantren dan pimpinan lembaga pendidikan keagamaan Islam agar lebih ketat lagi dalam melaksanakan protokol kesehatan," pungkas Waryono.(esy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler