jpnn.com - JAKARTA - Direktur Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Kementerian Agama Ahmad Zainul Hamdi mengatakan bahwa talenta-talenta yang dimiliki mahasiswa perlu terus diberdayakan dan ditingkatkan.
Menurut dia, meskipun mahasiswa memiliki fokus pada dunia akademik, hal-hal di luar ruang kelas tidak bisa dinafikan begitu saja, khususnya dalam keterampilan.
BACA JUGA: Kemenag Perpanjang Izin Laznas Yakesma Karena Berkinerja Baik
Oleh karena itu, kata dia, Kemenag akan membentuk pusat talenta (talent pool) di tiap-tiap Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), guna membekali mahasiswa agar menjadi sarjana yang terampil dan siap di dunia kerja nantinya.
"Pendidikan itu bukan cuma hard skill, tetapi juga soft skill. Karena kemampuan yang begitu itu tidak ada di perkuliahan, Kemenag akan membuat semacam pusat pengembangan talenta (talent pool) buat mahasiswa di setiap PTKI," ujar Ahmad di Jakarta, Rabu (15/11).
BACA JUGA: Kemenag Gelar Lomba Antikorupsi, ASN & Pelajar Silakan Daftar
Pria yang akrab disapa Inung ini meyakini pembinaan bakat itu akan memberi bekal lebih lengkap kepada mahasiswa.
Dia menjelaskan keterampilan menjadi modal penting dalam menghadapi kehidupan.
BACA JUGA: DWP Itjen Kemenag: Korupsi Bisa Dicegah dengan Basis Keluarga, Dimulai dari Perempuan
Keterampilan dapat menjadi pendamping dalam memperkuat kemampuan akademik mahasiswa dan lulusan.
"Dengan dasar itu, peningkatan kapasitas dalam keterampilan ini menjadi salah satu yang terus didorong oleh Kementerian Agama di bawah arahan Menteri Yaqut Cholil Qoumas," ungkapnya.
Kepala Subdirektorat Kelembagaan dan Kerja Sama Diktis Kementerian Agama Thobib al-Asyhar mengungkapkan di setiap PTKI terdapat unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang menunjang keterampilan mahasiswa.
Saat ini, kata dia, Kemenag RI tengah mengidentifikasi ulang agar ada fasilitas yang memadai dan mencukupi terhadap berbagai keterampilan yang dimiliki mahasiswa.
"Kehadiran pusat talenta di setiap PTKI akan lebih mudah dalam menjembatani bakat para mahasiswa yang beragam," kata Thobib.
Dia menjelaskan bahwa mahasiswa yang terpilih akan diikutkan pada program penguatan bahasa Arab dan bahasa Inggris. Mereka didorong dan distimulasi untuk terlibat lebih jauh dalam program internasional dan studi lanjut di perguruan tinggi terbaik dunia.
Selain dalam bidang bahasa, pembinaan bakat juga diarahkan di bidang kepemimpinan, public speaking, pelopor politik, hingga perekat kerukunan umat beragama.
“Termasuk teknologi yang berkembangan demikian cepat, terlebih dengan adanya kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang membutuhkan sentuhan keagamaan. Mahasiswa PTKI harus mampu berhadapan dengan perubahan-perubahan yang cepat,” harapnya.
Melalui pusat pengembangan bakat dan keterampilan itu, mahasiswa akan memiliki sertifikat pendamping ijazah yang dapat berguna untuk menunjang karier lulusan.
"Misalnya, alumnus dari jurusan keagamaan, tetapi memiliki kemampuan mengoperasikan teknologi atau public speaking tentu akan lebih kompetitif dalam dunia kerja," pungkas Thobib. (antara/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : JPNN.com