jpnn.com, JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan akan membahas persiapan haji 2023.
Rapat koordinasi dengan Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) dan jajaran terkait untuk membahas langkah-langkah strategis dalam penyelenggaraan ibadah haji 2023.
BACA JUGA: Haji 2023: 62.879 Jemaah Lansia, Kemenag Menyiapkan Petugas KhususÂ
Dia mengatakan meski penetapan kuota dilakukan lebih awal, tetapi waktu yang tersedia juga tidak banyak.
Tahun ini adalah pertama kali penyelenggaraan ibadah haji dengan kuota normal setelah pandemi.
BACA JUGA: Menag Bawa Kabar Baik soal Haji dari Arab Saudi
Selain itu, Menag Yaqut juga akan segera mempersiapkan rapat kerja dengan Komisi VIII DPR.
Sebab, biaya penyelenggaraan ibadah haji juga harus segera ditetapkan agar calon jemaah bisa segera melakukan pelunasan.
BACA JUGA: Begini Cara Mudah Membayar Pelunasan Setoran Haji, Jemaah Wajib Tahu!
"Insyaallah raker dengan Komisi VIII DPR dijadwalkan 19 Januari 2023,” kata Gus Yaqut, sapaan akrabnya, Jumat (13/1).
Selain biaya haji, lanjut Gus Yaqut, rapat koordinasi internal dan rapat kerja dengan Komisi VIII juga akan membahas pemanfaatan kuota, khususnya bagi jemaah lansia.
Maklum, pada 2022, banyak jemaah lansia yang tertunda keberangkatannya karena aturan pembatasan umur.
Selain itu, banyak juga jemaah lunas tunda yang belum berangkat karena pembatalan keberangkatan pada musim haji 2020 dan 2021.
“Alhamdulillah tahun ini sudah tidak ada pembatasan usia sehingga jemaah lansia juga bisa berangkat,” tegasnya.
Menag Yaqut sudah meminta kepada seluruh jajaran Ditjen PHU untuk mempersiapkan beragam skema dan mekanismenya sejak awal, termasuk mempersiapkan para petugas yang profesional dalam memberikan layanan kepada jemaah.
Kuota haji Indonesia pada 2023 telah ditetapkan sebesar 221 ribu jemaah.
Jumlah ini terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus.
“Kami masih terus berikhtiar agar mendapat tambahan kuota," ujarnya.
Komunikasi dengan pihak Kementerian Haji dan Umrah Saudi, tambahnya terus dilakukan dan ada peluang penambahan. (esy/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Mesyia Muhammad