jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Kemenag) Nizar menekankan pentingnya peningkatan kapasitas dosen Sekolah Tinggi Konghucu Indonesia (STIKIN) dan tenaga kependidikannya.
Menurut Nizar, sasaran pendidikan tinggi keagamaan Konghucu tidak hanya berfokus kepada mahasiswa dan lulusan.
BACA JUGA: Banyak Mahasiswa di Politeknik Ini Mendapat Beasiswa KIP Kuliah
Namun, para dosen agama Konghucu juga perlu mendapatkan perhatian. Demikian juga tenaga kependidikannya.
“Peningkatan kualitas para dosen bisa dilakukan melalui program beasiswa magister bagi dosen rumpun mata kuliah keagamaan, khususnya untuk program studi teologi atau filsafat Konghucu,” kata Nizar, Jumat (19/2).
BACA JUGA: Guru Agama Sangat Resah, Kuota PPPK Hanya untuk Honorer K2
Tenaga kependidikan berlatar belakang agama Konfusius, lanjutnya, juga perlu mendapat perhatian. Ke depan perlu disiapkan program beasiswa sarjana bagi tenaga kependidikan.
Upaya ini dilakukan agar mutu pengelolaan satuan pendidikan keagamaan Konghucu akan terus meningkat.
BACA JUGA: Colek PPPK, Jangan Lupakan 390 Ribu Honorer K2 yang Belum Diangkat ASN
Hal tersebut menurut Nizar, selaras dengan tujuan peningkatan pendidikan agama Konghucu.
Nizar juga menyampaikan bahwa Kemenag sejak lama telah berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada umat beragama, termasuk Konghucu. Walaupun infrastruktur yang ada masih kurang memadai, tetapi pelayanan tetap harus berjalan.
“Saya berharap Sekolah Tinggi Konghucu Indonesia bisa menjadi role model bagi perguruan tinggi keagamaan Khonghucu yang akan lahir di masa mendatang," harapnya.
Nizar juga mengajak semua pihak, baik jajaran Kemenag, yayasan dan lembaga agama Khonghucu di Indonesia untuk meningkatkan koordinasi, dan kerja sama agar pelayanan kepada umat Khonghucu di Indonesia makin baik.(esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad