Kemenakertrans Mulai Jadwalkan Mediasi Pensiunan BRI

Senin, 16 September 2013 – 05:00 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Pencegahan dan Penyelesaian Hubungan Industrial (PPHI) Kemenakertrans, Sahat Sinurat mengatakan sudah menjadwalkan mediasi antara pensiunan BRI yang menuntut pesangon dengan manajemen BRI. Menurutnya, undangan itu akan dikirim Senin (16/9) ke masing-masing pihak agar mediasi bisa dilakukan pekan ini.

"Surat pengajuannya sudah kami terima, lalu kami sudah kirim surat undangan ke forum pensiunan BRI penuntut pesangon itu. Kita undang mereka tanggal 16 September besok untuk dialog. Kalau bisa mereka datang dong. Soalnya saya diperintah oleh Dirjen langsung supaya diminta klarifikasi," kata Sahat kepada wartawan, Minggu (15/9).

BACA JUGA: Pertamina Segera Gelar Tender Proyek Campuran Solar

Sesuai dengan janjinya, Kemenakertrans akan bertindak seadil mungkin dalam memfasilitasi dialog ini. Sebaliknya, ia juga menagih komitmen para pensiunan BRI untuk komitmen dengan pilihan mediasi dan meminimalisir berbagai aksi yang kontra produktif.

"Kemenakertrans siap all out, saya harap rekan-rekan pensiunan juga gentleman. Mari duduk bersama dan selesaikan dengan langkah elegan. Tanggung jawab kita semua untuk menciptakan suasana yang kondusif agar perundingan berjalan sesuai harapan," katanya.

BACA JUGA: Sinyal Ekonomi Membaik

Sahat juga  menghimbau agar perdebatan soal tafsir perundang-undangan bisa diselesaikan dengan cara-cara yang dewasa. "Tapi begini, mereka nggak bisa ngotot harus dapat ini, harus dapat itu. Sebab, acuannya jelas yaitu harus aturan yang berlaku. Bedain dong antara pesangon dan pensiunan. Mereka harus berdialog secara logis pakai aturan hukum (UU Tenaga Kerja), tidak menggunakan tafsir pribadi. Jadi mediasi itu payung hukumnya sangat jelas," tukasnya.

Sementara itu, Koordinator  Forum Komunikasi Pensiunan Penuntut Pesangon (FKP3) Lampung, Fachri Biran mengapresiasi langkah Kemenakertrans. Ia mengatakan pelaksanaan mediasi tidak ditunda-tunda lagi. "Kami sangat senang dengan kabar gembira bahwa pihak kemenakertrans serius mau memediasi. Itu kami tunggu secepatnya kalau memang serius dan dialognya sejajar, win win solution. Kalau perlu besok pun kami siap mediasi. Saya harap secepatnya Kemenakertrans menentukan tanggal pelaksanaan mediasi. Banyak orang nasibnya tergantung dari hasil pertemuan ini. Jadi, jangan digantung-gantung lagi," ujar Fachri Biran kepada wartawan, Minggu (15/9).

BACA JUGA: Dahlan Iskan Minta Pertamina Tak Gampang Beri Utang

Ia menuturkan, pihaknya sudah lama menggagas mediasi dimulai di daerah Pekanbaru, Riau. "Kita semua sudah sepakat mediasi. Dari awal sudah begitu. Kalau memang ada niat baik dari BRI, saya senang. Tuntutan kita hanya tuntutan pesangon. Kalau sudah dimediasi untuk apa demo. Itu tidak perlu. Ngapain merusak BRI toh kita sama-sama yang membangun dan membesarkan BRI," tukasnya.

Selaku pemohon, pihaknya memastikan bahwa sikap dan suara para pensiunan daerah lebih banyak mendukung upaya mediasi. Ia sangat menyayangkan apabila masih ada oknum pensiunan yang menolak berkompromi.

Koordinator FKP3 Yogyakarta, AG Kabul, dalam beberapa kesempatan mengungkapkan ambisinya untuk menggelar demo nasional. Selaku pimpinan FKP3 Nasional, pihaknya juga memaksa seluruh pensiunan untuk menolak wacana mediasi dan bersikukuh melancarkan aksinya untuk menggeruduk kantor pusat BRI di Jakarta.

Sayangnya, rencana demo nasional ini tidak didukung oleh pensiunan Yogyakarta lainnya. Sekretaris FKP3 Yogyakarta, Hasan Alafi, belakangan justru lebih memilih opsi mediasi. Dikutip dari berbagai media, Alafi berpendapat bahwa keinginan sebagian besar anggota FKP3untuk dialog jauh lebih masuk akal. Begitupun dengan Humas FKP3 Jawa Barat, Nana Suryana yang menekankan agar eks karyawan BRI lebih fokus mempersiapkan bahan mediasi daripada sibuk merancang aksi-aksi
jalanan.

"Kami sebenarnya ingin memilih jalan elegan, tidak pakai demo selagi ruang dialog yang seimbang itu masih terbuka. Pokoknya mau ada penyelesaian secara baik-baik saja jika semua pihak beriktikad baik juga. Mediasi kita tunggu jika itu tulus untuk menemukan solusi. Anggota yang lain juga sama sikapnya. Yang penting jalan yang terbaik, ayo lakukan," ujarnya. (awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Idul Adha Pemotongan Sapi Menurun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler