jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan kembali membuka seleksi penghargaan Primaniyarta bagi para eksportir. Pendaftaran untuk seleksi Primaniyarta 2023 dibuka hingga 30 Juni 2023.
Hal ini dijelaskan Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi saat membuka sosialiasi penghargaan Primaniyarta di kantor Kemendag pada Rabu (12/4). Sosialisasi tersebut dihadiri para pemangku kepentingan dan lebih dari 100 pelaku usaha.
BACA JUGA: NFA dan Kementerian Perdagangan Sepakat Tekan Impor Pangan
"Kami di Kementerian Perdagangan senantiasa mendorong upaya-upaya peningkatan ekspor yang secara nyata telah menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Di tengah berbagai tantangan perdagangan saat ini, kami ingin memberikan apresiasi kepada para eksportir dalam berbagai kategori atas langkah dan kinerja yang membanggakan,” kata Didi dalam sambutannya.
Pendaftaran seleksi penghargaan Primaniyarta 2023 terbuka bagi para eksportir. Pelaku ekspor yang berminat mengikuti seleksi dapat mendaftarkan diri melalui tautan https://djpen.kemendag.go.id/primaniyarta/.
BACA JUGA: Percepat Digitalisasi UMKM, Kementerian Perdagangan Gandeng Tokopedia
Penghargaan Primaniyarta merupakan penghargaan bergengsi di bidang ekspor yang rutin digelar Kemendag. Penghargaan tertinggi dari pemerintah kepada eksportir dan kepala daerah yang dinilai berprestasi dalam pengembangan ekspor ini akan dapat menjadi inspirasi untuk meningkatkan kinerja ekspor pelaku usaha dan daerah.
“Penyelenggaraan penghargaan Primaniyarta merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada eksportir nasional yang terus menumbuhkan ekspor Indonesia di tengah berbagai tantangan perdagangan dunia, terutama kelesuan akibat pandemi,” kata Didi.
BACA JUGA: Tiga UKM Binaan Kementerian Perdagangan Tembus Pasar Ekspor
Didi juga berharap penghargaan Primaniyarta dapat memotivasi pelaku ekspor dan pemerintah daerah, sehingga mampu mendorong pertumbuhan jumlah pelaku ekspor yang tangguh dan berdaya saing di tengah situasi perdagangan dunia yang penuh tantangan.
"Penghargaan Primaniyarta sebagai salah satu pendorong dan motivator bagi para eksportir Indonesia untuk terus meningkatkan prestasi di bidang ekspor, terutama dalam merespons tren perdagangan dunia yang kian dinamis. Melalui Primaniyarta, kami harap lahir eksportir-eksportir baru yang inspiratif dalam meningkatkan kinerja perdagangan,” ungkap Didi.
Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Kemendag Marolop Nainggolan menjelaskan, Primaniyarta 2023 memiliki sembilan kategori penerima penghargaan. Kesembilan kategori ini adalah Eksportir Pengembang Pasar Baru, Eksportir Jasa, Eksportir Digital, Eksportir Produk Berkelanjutan, Eksportir Produk Inovatif, Eksportir Produk Industri Manufaktur, Eksportir Produk Halal dan Fesyen Muslim, Eksportir Pemula, dan Kepala Daerah Pendukung Ekspor.
"Sembilan kategori dalam penghargaan Primaniyarta ini mewakili berbagai sektor serta capaian prestasi para pelaku ekspor kita dalam menjawab tantangan perdagangan terkini,” ungkap Marolop.
Pada 2022 lalu, penghargaan Primaniyarta terdiri atas delapan kategori. Penghargaan diberikan kepada 14 penerima yang terdiri atas 12 eksportir dan dua kepala daerah terpilih.
“Kemendag secara resmi membuka pendaftaran penghargaan Primaniyarta 2023. Para pelaku usaha dapat mendaftarkan perusahaannya sebagai calon penerima penghargaan sesuai dengan kategori yang ada. Semoga kita semua selalu dalam semangat yang sama untuk tetap melanjutkan segala upaya dalam mendukung peningkatan ekspor Indonesia,” pungkas Marolop.
Sekilas Kinerja Ekspor Indonesia
Pandemi Covid-19 mempengaruhi perekonomian global, termasuk perekonomian Indonesia. Namun, data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa kinerja ekonomi Indonesia terus menguat pada 2022 di tengah perlambatan ekonomi dunia dan kenaikan inflasi domestik.
Ekonomi Indonesia 2022 tumbuh 5,31 persen, lebih tinggi dibanding capaian 2021 yang tumbuh 3,70 persen. Kenaikan tersebut ditopang oleh tingginya kinerja ekspor yang menggantikan permintaan dalam negeri yang lemah. Neraca perdagangan Indonesia untuk produk nonmigas juga surplus sebesar USD 78,93 miliar pada 2022.
Ekspor pun masih menjadi andalan utama sebagai penyumbang devisa negara. Nilai ekspor nonmigas Indonesia sepanjang tahun 2022 mencapai USD 275,96 miliar. Nilai tersebut meningkat USD 56,59 miliar atau naik 25,80 persen jika dibanding 2021.
Sementara itu, pada 2021 nilai ekspor nonmigas tercatat sebesar USD 219,36 miliar. Peningkatan ini menunjukkan masih kuatnya permintaan dunia, terutama yang berasal dari beberapa mitra dagang utama Indonesia.
Untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerintah bersama otoritas terkait terus berupaya mengantisipasi berbagai risiko global yang akan mempengaruhi neraca perdagangan dan perekonomian secara umum. Selain itu, pemerintah juga akan terus melakukan sejumlah upaya diversifikasi baik produk maupun negara mitra dagang.(ray/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean