jpnn.com - JAKARTA - Demi meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia, Kementerian Perdagangan (Kemendag) saat ini tengah giat mendorong perkembangan industri otomotif.
Salah satunya melalui ekspor kendaraan produksi Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), baik dalam bentuk utuh atau completely built up (CBU), maupun dalam bentuk terurai atau completely knock down (CKD).
BACA JUGA: Dua Tahun, KAI Tertibkan 7.251 PKL di Sekitar Stasiun
"Industri otomotif merupakan salah satu industri yang prospektif untuk terus dikembangkan dalam rangka meningkatkan daya saing produk dan pada gilirannya akan meningkatkan kontribusi pada nilai ekspor dan pertumbuhan ekonomi," ungkap Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag, Nus Nuzulia Ishak, dalam siaran persnya, Sabtu (21/6).
Toyota meningkatkan ekspor komponen kendaraan dengan meresmikan ekspor CKD yang telah mencapai kontainer ke-100 ribu di pabrik TMMIN Sunter I, Jakarta.
BACA JUGA: Yakin Harga Daging Normal Lagi di Pertengahan Ramadan
Adapun produk yang diekspor terdiri dari kendaraan terurai, komponen kendaraan, mesin utuh, komponen mesin, serta alat bantu produksi seperti die dan jig.
Sementara, nilai impor kendaraan Toyota ke Indonesia pada 2016 diperkirakan mencapai USD 2,45 miliar, yang diharapkan dapat berkontribusi terhadap surplus neraca perdagangan sebesar USD 691 juta.
BACA JUGA: Konsumsi Listrik Per Kapita Indonesia Kalah dengan Malaysia-Singapura
“Toyota Indonesia tercatat empat kali menerima penghargaan Primaniyarta, sebuah penghargaan tertinggi dari pemerintah untuk kategori eksportir berprestasi. Ini menandakan penghargaan kami (Kemendag) atas komitmen Toyota Indonesia bagi perekonomian nasional yang berkesinambungan,” pungkas Nus.
Berdasarkan data Toyota Indonesia, kendaraan Toyota yang diproduksi Indonesia, baik dalam bentuk kendaraan maupun suku cadang, telah tersebar ke-69 negara dan memberikan kontribusi sebesar 80 persen dari total ekspor kendaraan Indonesia ke dunia.
Pada 2013, ekspor kendaraan Toyota Indonesia mencapai 136 ribu unit dan ditargetkan meningkat jadi 260 ribu unit, dengan perkiraan nilai sebesar USD 3,14 miliar pada 2016.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Kejar Ekspor 200 Ribu Mobil
Redaktur : Tim Redaksi