Kemendagri Berharap Dana Desa Mempersempit Ketimpangan

Rabu, 08 November 2023 – 20:37 WIB
Direktur Fasilitasi Kerjasama, LPD, dan BPD Ditjen Bina Pemdes Kemendagri Murtono di acara penutupan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa, di Sumatera Utara, Rabu (8/11). Foto: Humas Ditjen Bina Pemdes

jpnn.com - JAKARTA - Pelaksana Harian Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri (Plh Dirjen Bina Pemdes Kemendagri) La Ode Ahmad P Bolombo menyatakan, pemerintah memberikan perhatian yang besar kepada desa.

Perhatian tersebut antara lain berupa pemberian dana desa sejak 2015-2023, yang besarannya meningkat hingga tiga kali lipat.

BACA JUGA: Jokowi Terus Menggelontorkan Dana Desa, Misbakhun Punya Pesan untuk Para Kades

La Ode mengatakan, pemberian dana desa tersebut diharapkan akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat desa, serta mempersempit ketimpangan antara desa dengan kota.

"Dana Desa per desa meningkat 3 kali lipat dari Rp 280,3 juta per desa tahun 2015 menjadi Rp 907,1 juta per desa di tahun 2023," kata La Ode saat menutup kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa, di Sumatera Utara, Rabu (8/11).

BACA JUGA: Ditjen Bina Pemdes Bahas Pendampingan Hukum Pelaksanaan P3PD di Jabar

Total Dana Desa dari 2015 sampai dengan 2023 sebesar Rp 538,9 Triliun. Terjadi kenaikan transfer Dana Desa dari tahun ke tahun.

Pada 2015 alokasi dana desa sebesar Rp 20,67 triliun. Namun, terus meningkat, hingga pada 2023 Dana Desa dialokasikan sebesar Rp 70 triliun.

BACA JUGA: Ditjen Bina Pemdes: P3PD Merupakan Upaya Menyiapkan Kemandirian Desa

La Ode mengatakan, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempersempit ketimpangan, pemerintah membuat Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD).

Program kerja sama dengan Bank Dunia (World Bank) ini berbentuk pelatihan peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa dan pengurus lembaga desa.

"Sumber daya manusia yang unggul akan dapat mengelola potensi-potensi sumber daya alam untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan roda perekonomian di desa," katanya.

La Ode menjelaskan, peningkatan kesejahteraan dan upaya mempersempit ketimpangan, sejalan dengan Nawacita Ketiga Presiden Joko Widodo, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran.

Caranya, memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia.

Sejauh ini, sudah terbangun jalan desa sepanjang 311.656 km, jembatan sepanjang 1.602.227 m, pasar desa sebanyak 12.297 unit, embung sebanyak 5.413 unit, irigasi sebanyak 572.8112 unit, serta penahan tanah sebesar 249.415 unit.

Sementara itu, Direktur Fasilitasi Kerjasama, LPD, dan BPD Murtono menambahkan, kegiatan pelatihan P3PD bertujuan memperkuat kapasitas kelembagaan desa dalam tata kelola penyelenggaraan pemerintahan desa, terutama untuk meningkatkan kualitas belanja desa.

Target nasional pelatihan ini sebanyak 33.458 Desa, 131.610 orang. Untuk Provinsi Sumatera Utara Tahun 2023 sebanyak 1.480 Desa atau 5.920 orang. "Telah diikuti oleh sebanyak 5.538 orang atau 97,27%," ujarnya.

Pelatihan di Provinsi Sumatera Utara sebanyak 7 tematik, meliputi Pelatihan Penatapan dan Penegasan Batas Desa, Pelatihan Aparatur Desa Dasar, Penguatan BPD, Penguatan Kerja Sama Desa, Penguatan PKK, Penguatan Posyandu, dan Penguatan LKAD. (sam/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler