jpnn.com, SURABAYA - Kementerian Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengapresiasi program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) yang digagas Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Program Bekerja dinilai memiliki korelasi yang sangat signifikan dengan prioritas pembangunan desa, yaitu menjadikan desa mandiri.
"Saat ini, 82,7 persen desa-desa di Indonesia adalah petani, dalam artian, kalau kami bisa tingkatkatkan sektor pertanian di Indonesia, maka kesejahteraan desa akan meningkat," kata Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT Anwar Sanusi dalam rapat koordinasi program Bekerja di Surabaya, Selasa (7/8).
BACA JUGA: Pertajam Program Kerja, Mentan Sinergi dengan 2 Kementerian
Pada rakor ini dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Kementan dengan Kementerian Sosial dan Kemendes PDTT tentang sinergi kegiatan Bekerja.
Anwar membeberkan ada tiga program Kemendes yang disebut sangat signifikan dengan program Bekerja. Pertama, Produk Unggulan Kawasan Pedesaan (Prukades).
BACA JUGA: Pertanian Penyumbang Terbesar Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Anwar menjelaskan, dengan mengenal produk andalan masing- masing kawasan pedesaan, Kementan melalui program Bekerja dapat dengan mudah mengucurkan bantuan, misalnya ayam, kambing dan tanaman hortikultura.
"Dengan demikian desa diharapkan mampu mempercepat pemerataan pembagunan di desa, menguatkan pembangunam daerah dan yang terpenting menurunkan angka kemiskinan," terang Sanusi.
BACA JUGA: Mentan Sumbangkan Gaji 1 Tahun untuk Korban Gempa Lombok
Kedua, lanjut Anwar, program Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) dapat berperan maksimal dalam mendorong keunggulan masing-masing desa. Dari menyediakan benih, pupuk hingga menjadi wadah untuk membeli hasil petani.
"Ketiga adalah embung. Jika embung berhasil maka sektor pertanian sukses," tuturnya.
Sementara itu, Amran menjelaskan, program Bekerja hadir untuk meningkatkan aset produktif, sehingga pendapatan keluarga dalam kategori miskin meningkatkan pendapatannya. Dengan pendapatan yang cukup maka mereka mampu berada di atas garis kemiskinan.
“Kemiskinan tidak bisa diselesaikan oleh satu kementerian atau lembaga saja tetapi perlu dukungan yang lain,” ungkapnya. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan Dorong Sumbar Ekspor Manggis 10.000 Ton ke Tingkok
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga