jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) dan Indonesian Social Sustainability Forum (ISSF) atau Forum Keberlanjutan Sosial Indonesia kembali menjalin kerja sama.
Kedua lembaga ini sama-sama peduli terhadap masyarakat desa. Menurut Sekjen ISSF Nurul Iman, kerja sama telah terjalin sejak 2021 dan kembali akan berlanjut mengingat di antara keduanya memiliki kesamaan tujuan.
BACA JUGA: ISSF Gelar Pelatihan Agar Perusahaan Lebih Memahami CSR
"Kesamaan tujuan Kemendes PDT dengan ISSF terutama dalam percepatan pembangunan desa dan daerah tertinggal. Ini menjadi dasar untuk terus bermitra di antara kami. Kemendes PDT bahkan menginginkan ISSF bisa mengangkat program-program CSR unggulan terutama di daerah tertinggal," ujar Nurul Iman di Jakarta, Senin (2810).
Dia mengatakan hal tersebut di sela-sela expose program untuk model percepatan pembangunan daerah tertinggal di Hotel Aston, TB Simatupang.
BACA JUGA: Bantu Program Pemerintah, GNI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi
Kesamaan tujuan lainnya, ada agenda di ISSF temu forum untuk saling bertukar pikiran antar-anggota maupun dengan pihak lain terutama terkait pemberdayaan desa dan daerah tertinggal.
Nurul juga mengatakan pihaknya akan kembali menggelar CSR PDB Awards yang rutin diselenggarakan setiap tahun.
BACA JUGA: Octa Berikan Bantuan Kepada Warga Kurang Mampu di Indonesia & Malaysia
"CSR PDB Awards akan digelar pada 2025 dan launchingnya dilakukan bersamaan dengan kegiatan saat ini. Melihat grafiknya, jumlah peserta (perusahaan) maupun programnya terus bertambah terutama dari perusahaan baru. Ini menandakan berbagai perusahaan tersebut memiliki antusiasme yang tinggi untuk memajukan desa dan daerah tertinggal," ucapnya.
Saat disinggung format kerja sama seperti apa yang akan dilakukan ISSF dengan Kemendes PDT, Nurul mengatakan ada sejumlah program yang akan tetap dipertahankan pada MoU yang baru. Antara lain terkait percepatan pembangunan desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) dan kegiatan CSR lainnya.
Dia menegaskan kolaborasi Kemendes PDT dan ISSF tetap satu tujuan untuk memajukan desa dan daerah tertinggal.
ISSF yang beranggotaan lebih dari 300 perusahaan, tentunya akan lebih mudah mengkoordinasikan berbagai program untuk memajukan sebuah desa jika berkolaborasi dengan berbagai instansi. Untuk itu ISSF akan terus mendorong berbagai program yang memberikan dampak keberlanjutan.
"Contoh dari program keberlanjutan tersebut, misalnya perusahaan sudah tidak lagi melakukan giat operasional di suatu desa atau wilayah, tetapi kondisi sosial ekonomi masyarakatnya masih tetap berlanjut karena ada program PPM yang tepat dan dampak positif yang berkelanjutan," ucapnya.
Selain expose program, kegiatan kali ini juga dipadu dengan temu forum serta 'Launching CSR dan Pengembangan Desa Berkelanjutan Awards 2025'. Kegiatan berlangsung sejak Senin hingga Selasa (29/10).
Hadir Mendes PDT Yandri Susanto, Direktur Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Nugroho Setijo Nagoro.
Kemudian, Sekjen Kemendes PDT Taufik Madjid, Sekjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa dan beberapa Kepala Badan Kemendes PDT lainnya.
Hadir pula perwakilan duta besar hingga perwakilan dari berbagai perusahaan anggota ISSF dan mitra Kemendes PDT. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sinergikan ESG & IFC, ISSF Gelar Pelatihan ke PT Indocement Citereup Bogor
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang