jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggelar rangkaian peringatan Hari Batik Nasional (HBN) 2020 yaitu Gebyar Layang-Layang Batik (Gelatik) 2020 dengan tema Dari Pendamping Desa, Untuk Indonesia.
Kegiatan ini digelar di Rooftop Kantor Kemendes PDTT, Jakarta Selasa (6/10).
BACA JUGA: Selama Sebulan Penuh, Pegawai Kemendes PDTT Bakal Kenakan Batik
Gelatik ini merupakan aksi penerbangan layang-layang batik secara daring dan serentak di 297 Kabupatan/Kota di 33 provinsi dengan melibatkan 315 tim dengan melibatkan lebih dari enam ribu peserta yang merupakan Tenaga Pendamping Profesional Desa.
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dalam arahannya mengatakan, Pendamping Profesional Desa pada semua tingkatan menunjukkan prestasi yang membanggakan dan luar biasa bagi kepentingan melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa melalui Gelatik 2020.
BACA JUGA: Uniknya Gowes Serbabatik ala Kemendes PDTT
"Saya tidak membayangkan para pendamping desa memberikan kejutan yang luar biasa dengan menerbangkan layang-layang di tempat terbanyak di 297 Kabupatan/Kota di 33 provinsi dengan melibatkan 315 tim," kata Abdul Halim.
Pria yang karib disapa Gus Menteri ini berharap Gelatik menjadi acara tahunan dan menetapkan tanggal 2 Oktober menjadi Hari Gelatik Desa.
BACA JUGA: Pengendalian Covid-19 di Desa, Kemendes PDTT Dipuji DPD
Tahun depan pun bakal diberikan gelar juara bagi para peserta Gelatik nantinya.
"Ini momentum bagus karena batik tidak hilang dari bumi nusantara karena batik merupakan warisan nenek moyang kita yang telah diakui oleh UNESCO sebagai Peninggalan Budaya Dunia Tak Benda karena memiliki filosofi yang sangat mendalam," kata mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.
Setelah itu Gus Menteri bersama Nyai Lilik Umi Nashriyah dengan Plt Sekjen Taufik Madjid dan Pejabat Eselon I dan II beranjak untuk memulai proses penerbangan layang-layang berbatik.
Gus Menteri yang mengenakan topi motif batik dan sarung tangan warna hitam kemudian menerbangkan layang-layang batik itu setelah sebelumnya Nyai Lilik yang melepaskan layang-layang tersebut.
Meski cuaca sedang terik, Gus Menteri terlihat sangat menikmati menerbangkan layang-layang itu.
Setelah puas menerbangkan layang-layang itu, doktor honoris causa dari UNY ini kemudian melepaskannya ke udara.
Plt Sekjen Taufik Madjid dan Pejabat Eselon I seperti Dirjen PKP Harlina Sulistyorini, Dirjen PDTU Aisyah Gamawati dan sejumlah pejabat lainnya juga terlihat menikmati menerbangkan layang-layang batik ini di tengah cuaca yang cukup terik.
Setelah itu, Triyono dari Museum Rekor Indonesia yang hadir dan melakukan verifikasi untuk Gelatik 2020 ini sesuai dengan Visi Misi Museum Rekor Dunia Indonesia di mana pembudayaan Indonesia harus terus digelorakan.
"Jangan malu dengan budaya kita sendiri karena itu merupakan identitas kita," kata Triyono.
Dia mengatakan, Gelatik 2020 ini bisa dimasukkan ke dalam kategori pemecahan rekor Indonesia.
"Hasil verifikasi Museum Rekor Dunia Indonesia menyatakan jika ini telah pecahkan Rekor Dunia dengan kategori siaran langsung menerbangkan layang-layang secara daring di tempat terbanyak," kata Triyono. (cuy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan