jpnn.com, JAKARTA - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar memimpin acara peringatan Hari Batik Nasional secara virtual, pada Jumat (2/10).
Dalam kegiatan tersebut, Mendes PDTT Halim menyinggung soal melemahnya keadaan ekonomi Indonesia di tengah pandemi COVID-19.
BACA JUGA: Mendes PDTT Gaungkan Penggunaan Batik Hingga ke Desa Selama Sebulan
Terlebih usaha kecil menengah seperti penjual batik yang omzetnya menurun drastis.
Oleh karena itu, Kemendes PDTT mengeluarkan kebijakan agar seluruh pegawai mengenakan batik selama satu bulan penuh sejak 25 September hingga 25 Oktober.
BACA JUGA: Mendes PDTT Menargetkan 88 Persen BLT Terserap oleh Petani
Pria karib disapa Gus Menteri itu mengatakan, pemakaian batik yang dimaksud tidak hanya dalam bentuk pakaian saja.
Seluruh mobil dinas di Kementerian Desa PDTT akan disisipkan motif batik.
BACA JUGA: Donald Trump Positif Covid-19, Nilai Tukar Rupiah Jadi Lemas
“Semua aktif mengenakan batik, kemudian dinding-dindingnya dihiasi batik yang bagus dan mobil-mobil pejabat di Kementerian Desa juga dihiasi batik," kata Gus Menteri, Jumat (2/10).
Nantinya, batik yang tertempel di mobil dinas Kemendes PDTT akan memiliki barcode.
Tujuannya, agar warga bisa mengetahui identitas batik tersebut misalnya saja motif, asal usul batik, dan sejarah batik tersebut.
“Jadi, barcode ini bisa menyampaikan deskripsi terkait batik yang ada di situ inilah yang sedang disusun, jadi tidak hanya dari motifnya,” urai dia.
Gus Menteri juga mengatakan, dengan adanya kampanye penggunaan batik selama satu bulan akan meningkatkan daya beli terhadap warisan budaya Indonesia itu.
"Dengan kegiatan ini tentu ada peningkatan daya beli produksi batik. Pasalnya, beberapa waktu lalu sempat mengalami penurunan karena pandemi COVID-19, mudah-mudahan ini meningkatkan daya beli dan produksi batik bisa meningkat,” tandas Gus Menteri. (cuy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan