Kemendibudristek Gandeng 46 Kampus Asing dalam Program IISMA

Kamis, 19 Mei 2022 – 19:30 WIB
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto meminta mahasiswa vokasi memanfaatkan program IISMA. Foto tangkapan layar zoom

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 46 kampus asing menjadi mitra Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) edisi vokasi.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto mengatakan perguruan tinggi luar yang menjadi mitra IISMA edisi vokasi ini merupakan institusi terkemuka di beberapa negara seperti Korea Selatan, Inggris, Irlandia, Malaysia, Prancis, Taiwan, Australia, Amerika Serikat, Hungaria, Jerman, dan Turki.

BACA JUGA: Kemendikbudristek Siapkan Rencana Besar untuk Para Guru Penggerak

“Tidak hanya kuliah di 46 perguruan tinggi luar negeri, mahasiswa vokasi juga menjalani magang di perusahaan mitra kampus luar negeri tersebut. Maka dari itu, moto dari program ini adalah Learning in Collaboration with Industry,” ujar Dirjen Wikan, pada taklimat media tentang IISMA Edisi Vokasi secara virtual di Jakarta, Rabu (18/5).

Wikan menyebut, Australia merupakan negara dengan jumlah perguruan tinggi luar negeri terbanyak yang bermitra dengan IISMA Edisi Vokasi.

BACA JUGA: Kemendikbudristek Fasilitasi Mahasiswa Vokasi Kuliah di Luar Negeri, Kuotanya Banyak

Ada 11 perguruan tinggi dengan 10 bidang studi yang bisa dipilih dan menjadi kesempatan bagi mahasiswa vokasi menempuh pendidikan di negera Kangguru ini.

Selain Australia, kesempatan magang juga terbuka besar bagi mahasiswa vokasi yang ingin menempuh pendidikan di Inggris.

BACA JUGA: Kampus Merdeka Vokasi Dapat Suntikan Dana Rp 270 Miliar dari Kemendikbudristek 

Ada 14 mitra Industri disiapkan oleh dua kampus terkemuka di Inggris yang bisa dijajaki oleh mahasiswa vokasi. 

Wikan menambahkan, adanya link and match antara perguruan tinggi luar negeri dengan industri menjadi ciri khas dari program IISMA edisi vokasi.

Artinya, mahasiswa vokasi yang menjadi peserta program itu tidak hanya memperoleh kesempatan belajar selama satu semester di kampus tujuan, tetapi juga melaksanakan magang di industri atau perusahaan mitra dari kampus tersebut.

“Ditjen Vokasi memastikan dalam program ini mahasiswa tidak hanya belajar, tetapi juga berkesempatan untuk bisa magang di Industri atau perusahaan mitra kampus luar negeri” papar Wikan. 

Saat ini, sudah tercatat ada 3.175 mahasiwa vokasi yang mendaftar Program IISMA edisi vokasi.

Wikan Sakarinto menyambut positif atas tingginya minat program ini.

"Program ini sangat luar biasa. Jadi, pergunakanlah kesempatan ini,” tambah Wikan.

Ada tiga skema yang disiapkan dalam program IISMA Vokasi ini.

Pertama, skema A, mahasiswa fokus untuk menjalani magang di industri.

Kedua, skema B, mahasiswa dapat menjalani magang di samping menjalani kuliah dengan pembagian waktu yang seimbang.

Ketiga, skema C, mahasiswa fokus menjalani kuliah tetapi dengan materi yang terkait erat dengan dunia industri.

Pada skema C ini, kelas juga diajar oleh praktisi dari industri. 

“IISMA edisi Vokasi merupakan salah satu langkah bagi mahasiswa vokasi Indonesia untuk mengenyam pendidikan di luar negeri sekaligus mendapatkan pengalaman praktik di industri,” urai Ketua IISMA Edisi Vokasi, Hilda Cahyani. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswa SMA di Bogor Ini Jadi Rebutan 3 Kampus Terbaik Dunia


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler