Siswa SMA di Bogor Ini Jadi Rebutan 3 Kampus Terbaik Dunia

Senin, 16 Mei 2022 – 21:09 WIB
Siswa SMA Cahaya Rancamaya Bogor Muhammad Mikail Rais jadi 'rebutan' tiga kampus terbaik dunia. Foto dokumentasi SMA Cahaya Rancamaya Bogor

jpnn.com, JAKARTA - Siswa SMA Cahaya Rancamaya Bogor Muhammad Mikail Rais jadi 'rebutan' tiga kampus terbaik dunia. Mikail berhasil diterima pada tiga kampus yang menempati peringkat top 100 dunia versi QS World University Rankings.

Tiga universitas tersebut adalah Nanyang Technological University (peringkat 12 dunia) Singapore, University of Toronto (peringkat 26 dunia) Kanada, dan University of Western Australia (peringkat 93 dunia) Australia.

BACA JUGA: Edufair SMA 8 Jakarta, Strategi Siapkan Siswa Menuju Kampus Terbaik

Selain itu, saat ini, siswa yang akrab dipanggil dengan nama Kai masih menunggu pengumuman kelulusan dari tiga universitas top dunia dengan peluang diterima yang juga cukup tinggi.

Kampus-kampus tersebut adalah National University of Singapore (peringkat 11 dunia), University of Pennsylvania (peringkat 13 dunia), University of Illinois at Urbana-Champaign (peringkat 82 dunia).

BACA JUGA: Tel U Pertahankan Gelar Kampus Terbaik

Pilihan siswa SMA Cahaya Rancamaya ini mengerucut ke universitas top di Singapura yakni NTU (Nanyang TEchnological University) dengan jurusan Electrical and Electronic Engineering.

Kai menceritakan, kunci utama keberhasilan lolos di berbagai kampus terbaik dunia adalah selalu gigih serta merasa butuh untuk mencapai impian. Beberapa persiapan khusus dijalaninya selama duduk di bangku SMA.

BACA JUGA: SMA Cahaya Rancamaya Mendulang Medali KSN 2020

Dia mengikuti les persiapan kuliah di luar negeri secara online untuk belajar menyelesaikan soal-soal Fisika dan Matematika yang akan diujikan.

Lembaga persiapan yang Kai ikuti juga menyediakan sesi seminar dan motivasi yang menambah wawasan serta semangat agar tidak mudah menyerah dalam berkompetisi.

"Saya juga mengikuti kursus bahasa asing demi meraih skor tinggi IELTS serta berlatih menulis essay dan menghadapi interview dengan baik," terang Kai dalam keterangannya kepada media, Senin (16/5).

Di luar jam sekolah dan kursus, Kai juga belajar secara mandiri yang biasa dilakukan di sore hari.

Saat duduk di bangku SMP, Kai sudah akrab mengikuti berbagai macam kompetisi sains. Salah satu pencapaian yang bergengsi adalah saat meraih medali perak bidang IPA dalam ajang Kompetisi Sains Nasional (KSN).

Prestasi ini juga berlanjut saat SMA, yang mana Kai juga berhasil meraih medali perak bidang Fisika dalam KSN tingkat SMA.

Kai juga bercerita, dirinya sangat aktif dalam berorganisasi dan pernah menjadi ketua OSIS SMA Cahaya Rancamaya. Selain itu, Kai juga pernah mengembangkan skill bahasa asing saat mengikuti ekskul Bahasa Arab yang bekerjasama dengan Nile Center (Mesir).

Menurut Kai, lingkungan belajar sangat mendukung atas capaiannya saat ini. Di sekolahnya menggunakan kurikulum nasional plus serta pembentukan karakter islami yang dipraktikkan dalam keseharian siswa di asrama.

"Lingkungan belajar di SMA Cahaya Rancamaya membentuk siswa guna menjadi pribadi yang unggul dalam akademik serta berakhlak baik," terangnya.

Lantas apa cita-cita Kai? Dia mengaku sejak dulu sangat tertarik dengan bidang elektronik. Itu sebabnya dia memilih jurusan Teknik Elektro pada semua universitas yang dilamarnya.

Sebagai penerima beasiswa dari pemerintah, Kai bercita-cita untuk selalu memberikan kontribusi maksimal kepada negara. Dia bercerita suatu saat nanti akan menjawab tantangan untuk menyediakan akses listrik dan internet hingga ke seluruh pelosok negeri. 

"Saya juga bermimpi bisa menyediakan perangkat PC/laptop buatan dalam negeri dengan harga yang terjangkau sebagai upaya peningkatan dan pemerataan kualitas SDM," pungkasnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditunggu, Kontribusi 9 Kampus Terbaik di Indonesia dalam Melawan Corona


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler