Kemendikbud Optimistis Pencairan KIP 90 Persen di Akhir Tahun

Selasa, 05 September 2017 – 08:05 WIB
Siswa SD. Foto: Jawa Pos Group/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Tingkat pencairan uang Kartu Indonesia Pintar (KIP) masih rendah. Dari 17,9 juta sasaran KIP, tingkat pencairannya baru 18,7 persen.

Namun Kemendikbud optimistis di akhir tahun nanti tingkat pencairannya di atas 90 persen.

BACA JUGA: Menteri Muhadjir Sebut O2SN Mempererat Tali Rasa Kebangsaan

Optimisme itu disampaikan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud Hamid Muhammad di Jakarta kemarin (4/9).

Dia mengatakan, target pencairan KIP yangencapai 90 persen di akhir tahun itu bukan asal-asalan optimisme.

BACA JUGA: Mendikbud Ajak KONI Lacak Bakat Siswa

"Acuannya mengaca pada tingkat pencairan KIP periode 2015 dan 2016," kata pejabat asal Madura itu.

Hamid menegaskan bahwa Kemendikbud memegang kunci percepatan penyaluran KIP dari kas negara ke bank.

BACA JUGA: 1.904 Pelajar Meriahkan O2SN 2017

Sementara percepatan pencairan dari bank ke rekening siswa, perlu dukungan pemda, dinas pendidikan setempat, sampai kepala sekolah.

Dia juga mengatakan, pencairan uang KIP tidak harus dicairkan sekaligus. Sebab siswa juga punya hak untuk menyimpan atau menabung uang KIP yang menjadi haknya.

Pejabat yang merangkap Plt Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud itu juga sudah menyurati dinas pendidikan provinsi, kabupaten, dan kota seluruh Indonesia.

Isinya supaya seluruhnya aktif untuk mempercepat pencairan KIP. Di dalam surat itu juga dilampirkan skenario percepatan pencairan KIP.

Misalnya untuk jenjang SD dan SMP, pada Oktober nanti tingkat pencairannya harus lebih dari 50 persen. Lalu diharapkan bisa 100 persen di Desember.

Kemudian di jenjang SMA dan SMK di angka 90-an persen. Selanjutnya pada periode Desember diharapkan sudah 100 persen.

Hamid menuturkan di surat itu tidak hanya dibahas pencairan KIP 2017 saja. Tetapi juga KIP 2016 yang belum dicairkan. Untuk seluruh jenjang, ada 2.454.390 anak belum mencairkan KIP.

"Bagi yang belum mencairkan KIP 2016, saya berharap Agustus 2017 sudah beres," tuturnya.

Dia berpesan supaya dinas pendidikan setempat bisa mendudukan sekolah dengan jajaran bank penyalur. Jadi jika ada keluhan pencairan oleh pihak sekolah bisa langsung dicarikan solusinya. (wan/tau)

Rekam Jejak Pencairan KIP

1. 2015

SD : kuota 10.470.610 - tercairkan 10.135.476 (93,37 persen)

SMP : kuota 4.249.607 - tercairkan 4.232.550 (91,55 persen)

SMA : kuota 1.353.515 - tercairkan 1.501.727 (91,64 persen)

SMK : kuota 1.846.358 - tercairkan 1.563.272 (82,51 persen)

2. 2016

SD : kuota 10.360.614 - tercairkan 10.023.478 (91,95 persen)

SMP : kuota 4.369.968 - tercairkan 4.324.356 (90,14 persen)

SMA : kuota 1.367.559 - tercairkan 1.359.364 (82,13 persen)

SMK : kuota 1.829.167 - tercairkan 1.525.577 (82,85 persen)

3. 2017 (per 1 September 2017)

SD : kuota 10.360.614 - tercairkan 534.650 (12,81 persen)

SMP : kuota 4.369.968 - tercairkan 621.558 (24,53 persen)

SMA : kuota 1.367.559 - tercairkan 406.261 (49,70 persen)

SMK : kuota 1.829.167 - tercairkan 530.973 (63,62 persen)

Sumber: Kemdikbud

BACA ARTIKEL LAINNYA... Besok, Mendikbud Buka O2SN di Medan


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler