jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) bekerja sama di bidang Penyelenggaraan dan Pengembangan Program Pendidikan. Terutama untuk penyelenggaraan dan pengembangan program pendidikan anak usia dini/Taman Kanak-Kanak serta Pendidikan Dasar dan Menengah pada sekolah yang dikelola Yayasan di bawan naungan TNI AU seluruh Indonesia.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengungkapkan, kerja sama tersebut untuk memajukan pendidikan Indonesia terutama di wilayah terpencil, terluar, terdepan (3T) di Indonesia.
BACA JUGA: Perkuat Pendidikan Karakter, Kemdikbud Gencar Sosialisasi di Papua dan Papua Barat
“Nota ini memang antara Kemendikbud dengan TNI AU tapi ruang lingkup untuk kemajuan Indonesia terutama bagi pendidikan di wilayah 3T, yang jadi fokus perhatian kita,” ujar Menteri Muhadjir di Cilangkap, Kamis (27/7).
Kepala Staf Angkatan Udara TNI AU, Hadi Tjahjanto, mengungkapkan, lembaga pendidikan di bawah binaan TNI AU mencakup semua jenjang, dari Pendidikan Anak Usia Dini, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas hingga Pendidikan Tinggi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, terutama wilayah terpencil.
BACA JUGA: Kemendikbud dan Kemenko Kemaritiman Kolaborasi Festival Film Pendek
“Kami punya semua fasilitas-fasilitas pendidikan itu di daerah-daerah, mulai dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, sampai Pendidikan Tinggi,” ujar Hadi.
Menurutnya, bentuk kerja sama meliputi sinergi program dan kurikulum, fasilitasi buku-buku. Para prajurit TNI AU yang bertugas di wilayah 3T berasal dari prajurit muda yang memiliki anak di bawah usia sekolah. Pada sisi lain, terdapat PAUD yang tersebar di setiap satuan kerja lingkungan TNI AU.
BACA JUGA: Jadi Presiden SEAMEO, Mendikbud Komitmen Memperluas Akses PAUD
“Keberadaan PAUD ini bisa membantu keberlangsungan pendidikan anak mereka. Jadi, mereka tidak perlu lagi khawatir mengenai pendidikan anak mereka selama bertugas. Mereka bisa mengirimkan anak-anak mereka di PAUD itu, bahkan ibunya juga tidak ragu untuk menitipkan anak-anaknya,” ujarnya.
Ke depannya, Marsekal Hadi berharap kerja sama dapat ditingkatkan pada efisiensi proses perpindahan sekolah dari anak-anak prajurit TNI. Dia mengutarakan, perpindahan tugas merupakan kewajiban bagi prajurit, konsekuensinya anak-anak dari para prajurit seringkali harus berpindah sekolah, mengikuti tempat bertugas orang tua.
Di sinilah, menurutnya, pengaturan kerja sama mengenai biaya pendidikan, dan birokrasi perpindahan siswa menjadi target perluasan kerja sama.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ledakan Rohul, Tiga Personel Kophaskas Diperiksa
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad