jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar lokakarya tentang peningkatan kompetensi pemanfaatan teknologi informasi komunikasi (TIK) bagi sekolah garis depan (SGD). Kegiatan itu merupakan tindak lanjut dari pemberian bantuan universal service obligation (USO) pemerintah dalam rangka mewujudkan jaringan internet bagi sekolah garis depan atau daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).
USO merupakan hasil kerja sama antara Kemendikbud dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pemberian bantuan jaringan internet USO sudah berlangsung sejak 2015, sedangkan khusus untuk tahun ini terdapat 658 sekolah penerima bantuan.
BACA JUGA: ALLBA Berharap Ada Pembaruan Aturan Penggunaan TKA
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo maka saat ini pemerintah fokus pada wilayah pinggiran. Karena itu, Kemendikbud juga mendukung kemajuan pendidikan di wilayah pinggiran, termasuk meningkatkan akses teknologi digital dan infrastruktur di kawasan pedalaman.
"Pustekom harus bekerja keras untuk membantu guru-guru di 3T mendapatkan pendidikan TIK," kata Menteri Muhadjir pada pembukaan lokakarya yang berlangsung pada 27 - 30 September itu.
BACA JUGA: Keuskupan Agung Kupang Dukung Program Pendidikan Karakter
Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Kapustekkom) Kemendikbud Gogot Suharwoto menambahkan, pihaknya telah berupaya mendukung percepatan akses teknologi di sekolah perbatasan. Dalam kerja sama USO, peralatan dan koneksi yang diberikan oleh Kemenkominfo selain digunakan untuk peningkatan kualitas pendidikan di sekolah juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.(esy/jpnn)
BACA JUGA: Gesa Penyediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan di NTT
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendikbud Bantu Rp 156,3 Miliar untuk Pendidikan NTT
Redaktur : Tim Redaksi