Kemendikbudristek Ajak 170 Guru Duta Rumah Belajar Sukseskan Program Pemerintah 

Kamis, 07 April 2022 – 12:36 WIB
Kemendikbudristek mengajak 170 guru duta rumah belajar. Ilustrasi. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama BAKTI Kominfo terus meningkatkan layanan pemanfaatan koneksi internet di daerah tertinggal.

Salah satunya melalui penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang memahami kebijakan layanan akses internet serta mampu mampu mengimplementasikan platform digital untuk pendidikan. 

BACA JUGA: Kabar Gembira soal Formasi PPPK Kemenag 2022 untuk Guru & Dosen

Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) M Hasan Chabibie mengatakan saat ini dibutuhkan kompetensi SDM pendidikan dalam mengelola dan mendayagunakan teknologi untuk tetap membelajarkan peserta didik. 

Dia mengajak 170 guru dari seluruh Indonesia yang merupakan Duta Rumah Belajar (DRB) dan Kapten Belajar.id untuk mengimplementasikan penggunaan platform digital untuk pendidikan, mengetahui hasil identifikasi penerapan literasi dan cakap digital dalam proses pendidikan.

BACA JUGA: Pak Rezza Berharap Penerimaan PPPK Dapat Mengatasi Kekurangan Guru di Daerah Ini

Hasan menambahkan Kemendikbudristek akan terus mendukung program kerja BAKTI Kominfo.

Menurutnya, kolaborasi ini bisa mengakselerasi program pemerintah. Salah satunya adalah digitalisasi sekolah.

BACA JUGA: Kemendikbud Pikat Delegasi G20 EdWG dengan Keindahan Borobudur & Prambanan

“Para Duta Rumah Belajar ini tentu akan turut menyukseskan program pemerintah,” ucapnya, Kamis (7/4). 

Hasan juga mengatakan peran DRB dan Kapten Belajar.id juga menjadi penggerak komunitas pembelajar dengan semangat kolaborasi, diversifikasi good practice berbasis kreativitas dan inovasi. 

“Bagian penting dari kemitraan dengan semangat kolaborasi dan ekstensifikasi pelayanan bagi pendidik di seluruh negeri bisa terealisasi,” ucap Hasan.

Untuk mewujudkannya, kata Hasan, pemerintah harus terbuka dan selalu adaptif terhadap pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran. Salah satunya memanfaatkan produk layanan Pusdatin dan juga kementerian. 

“Seperti PembaTIK (Pembelajaran berbasis TIK), Sapa Rumbel, Platform Merdeka Mengajar, Platform Sumber Daya Sekolah (TanyaBOS, ARKAS, SIPLah), Akun Pembelajaran belajar.id dan KIHAJAR STEM,” ucap Hasan. (esy/jpnn)


Redaktur : Friederich Batari
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler