jpnn.com, JAKARTA - Ekosistem digital selama ini menjadi masalah di perpustakaan sekolah.
Padahal, dengan penerapan teknologi digital perpustakaan akan menjadi lebih efisien dan efektif.
BACA JUGA: Kampus Merdeka Harus Didukung Perpustakaan Mumpuni
"Hal ini karena keberadaan perpustakaan sekolah sangat strategis," kata Analis Data dan Informasi, Ditjen PAUD Dikdasmen
Kemendikbudristek Hendro Wicaksono pada Rapat Koordinasi Nasional Bidang Perpustakaan 2022, Rabu (30/3).
BACA JUGA: Sukses Gelar Pentas Sastra Parlemen, Perpustakaan DPR RI Tuai Apresiasi
Menurut dia, selain sebagai alternatif ruang publik yang menawarkan suasana berbeda, dari sekadar ngobrol, baca dan refreshing, perpustakaan sekolah juga dipakai siswa yang tak banyak berinteraksi dengan orang lain.
"Perpustakaan adalah salah satu pusat interaksi sosial, lintas suku bangsa, agama, profesi dan lainnya," ujar Hendro.
BACA JUGA: Rakornas Perpustakaan 2022 Usung Sejumlah Isu Strategis, 10 Ribu Peserta Bakal HadirÂ
Saat ini, lanjut Hendro, koleksi perpustakaan sekolah masih konvensional, karena mudah dan murah diakses.
Namun, tantangan di perpustakaan sekolah kini cukup banyak.
Yang paling utama adalah kompetensi pengelola perpustakaan sekolah yang rendah.
“Bisa enggak, ekosistem digital nasional membantu masalah perpustakaan sekolah?” tanya Hendro.
Menurutnya, digitalisasi akan membantu pengembangan koleksi, meningkatkan kualitas pengelolaan koleksi, membantu reservasi karya lokal dan membantu pengambilan keputusan.
Terlebih lagi perpustakaan sekolah adalah bagian integral yang tak terpisahkan dari segala aktivitas pembelajaran sekolah. "Ekosistem digital nasional harus bisa menyelesaikan beberapa masalah tersebut," pungkasnya. (esy/jpnn)
Redaktur : Boy
Reporter : Mesya Mohamad