jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid mengatakan Kenduri Swarnabhumi 2023 merupakan salah satu cara pemerintah mendorong pemberdayaan pelaku budaya lokal.
Sebab, Kenduri Swarnabhumi 2023 tidak hanya bergerak melibatkan para pemangku kepentingan, tetapi pegiat dan komunitas budaya.
BACA JUGA: Kemendikbudristek Meluncurkan Kenduri Swarnabhumi 2023, Lebih Semarak, Megah
“Kunci keberlanjutan substansi Kenduri Swarnabhumi adalah keterlibatan berbagai pemangku kepentingan serta masyarakat. Sebab, sejatinya pelaksanaan Kenduri Swarnabhumi adalah milik masyarakat,” ucap Hilmar dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Senin (26/6).
Hilmar menuturkan pegiat maupun komunitas budaya lokal tidak boleh diabaikan begitu saja perannya karena harus diakui bahwa mereka sebagai pemantik pemajuan kebudayaan di Jambi dan Sumatera Barat.
BACA JUGA: Kemendikbudristek Apresiasi Komitmen Warga Kerinci pada Kenduri SKo
Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek Ahmad Mahendra menyebut ada tiga konsentasi besar dalam perhelatan Kenduri Swarnabhumi tahun ini dan memperkuat kapasitas pegiat dan komunitas budaya menjadi fokus nomor satu.
Mahendra menjabarkan, dengan mendongkrak kapasitas para pegiat dan komunitas budaya diharapkan terbukanya beragam pengetahuan kebudayaan, khususnya berkaitan dengan pelestarian lingkungan sungai, sebagai pemajuan kebudayaan berkesinambungan.
Festival budaya Kenduri Swarnabhumi 2023 kembali digelar mulai Juli hingga November mendatang. Festival ini resmi diluncurkan Sabtu (24/6/2023) di kantor Gubernur Jambi.
Kenduri Swarnabhumi 2023 merupakan bagian dari pemajuan kebudayaan guna terus menghidupkan identitas kebudayaan dan meraawat tradisi masyarakat Melayu yang tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari.
Pelaksanaan Kenduri Swarnabhumi 2023 diinisiasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama 12 pemerintah daerah yang dilalui DAS Batanghari yakni Pemerintah Provinis Jambi dan Sumatera Barat, Kabupaten Batanghari, Bungo, Dharmasraya, Kerinci, Merangin, Muaro Jambi, Sarolangung, Tebo, Tanjung Jabung Barat, serta Kota Jambi.
Selain ingin mendorong keterhubungan manusia, sungai, dan budaya untuk keberlangsungan warisan tradisi, Kenduri Swarnabhumi 2023 juga memberi kesempatan ruang kreasi para pegiat maupun komunitas seni lokal menampilkan karyanya.
Abdi dari Sebrang Art Community, sebuah komunitas seni budaya di Jambi, menyambut baik terlaksananya kembali Kenduri Swanrnabhumi di daerahnya.
Menurut Abdi, selama ini masyarakat Jambi dan sekitarnya yang berada di sepanjang DAS Batanghari memang menganggap sungai memiliki nilai penting untuk peradaban dan kehidupan masyarakat.
Ketika festival seperti ini diselenggarakan, Abdi merasa makin mengetahui dan memahami bahwa ternyata Sungai Batanghari berperan besar membuka ruang kreasi karya seni budaya kepada pegiat seperti dirinya.
“Dengan Kenduri Swarnabhumi 2023 makin mengerti bila karya kebudayaan amat erat hubungannya dengan sungai,” ujar Abdi.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul