Kemendikbudristek Meluncurkan Kenduri Swarnabhumi 2023, Lebih Semarak, Megah

Sabtu, 24 Juni 2023 – 16:05 WIB
Rangkaian festival budaya berbasis sungai akan dilaksanakan di Jambi di bawah platform Kenduri Swarnabhumi. Foto dok. Kemendikbudristek

jpnn.com, JAKARTA - Festival Kenduri Swarnabhumi kembali digelar. Kali ini berlangsung di Kota Jambi, Provinsi Jambi. 

Adapun titik rangkaian peluncuran Kenduri Swarnbhumi di Sepanjang JL. H. Agus Salim, Halaman GOS Kota Baru Jambi, dan puncaknya di Halaman GOR Kota Baru Jambi.

BACA JUGA: Kemendikbudristek Apresiasi Komitmen Warga Kerinci pada Kenduri SKo

Berbagai kegiatan mewarnai peluncuruan Kenduri Swarnabhumi 2023 besutan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi, di antaranya Ekspedisi Batanghari, Lokakarya dan Pemberdayaan Komunitas, Pemajuan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi.

Kemudian, seminar dan Talkshow Peradaban DAS Batanghari, Festival Daerah hingga Penerapan dan Penguatan Kembali Piagam Batanghari.

BACA JUGA: Kemendikbudristek Beri Anugerah Merdeka Belajar kepada Tanoto Foundation, Ini Alasannya

Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid mengungkapkan kegiatan yang berkerja sama dengan pemerintah Provinsi Jambi dengan tema Peradaban Sungai Batang Hari: Dulu, Kini, dan Nanti” bertujuan untuk pemajuan kebudayaan Melayu. 

"Selain itu, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hubungan antara kebudayaan dan pelestarian lingkungan, khususnya sungai," terang Dirjen Hilmar, Sabtu (24/6).

BACA JUGA: Karnaval Merdeka Belajar Kemendikbudristek Tarik Perhatian Masyarakat Yogyakarta

Lebih lanjut dikatakan program Kenduri Swarnabhumi kali ini  dengan sasaran kegiatan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari, dan bahkan dikembangkan sampai ke Kabupaten Dhamasraya Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Kegiatan Swarnabhumi 2023 ini kata Dirjen Hilmar, merupakan kelanjutan dari program sebelumnya yang bertujuan menelusuri kembali jejak peradaban dari masa lalu dan ini sejarah peradaban Kerajaan Melayu di DAS Batanghari yang berusia 600 tahun mulai abad ke 7 Masehi hingga ke 14 Masehi. Dengan latar belakang sejarah yang saat ini.

"Kegiatan kenduri Swarnabhumi tahun lalu mendapatkan perhatian sangat positif dari semua kalangan. Insyaallah ini lebih besar dan menarik lagi dari tahun kemarin," ujar Hilmar Farid. 

Dia memaparkan pelaksanaan Kenduri Swarnabhumi merupakan wujud ikhtiar bersama untuk lebih sinergis lagi dalam menjaga kebersihan dan kelestarian Sungai Batanghari, dengan pendekatan budaya dan sejarah (historis).

Keberadaan Sungai Batanghari mengandung peradaban panjang yang sarat dengan berbagai kearifan (wisdom), berkaitan dengan manfaat sungai yang sangat penting dalam kehidupan manusia, juga terhadap berbagai flora dan fauna di dalamnya dan ekosistem di sekitar aliran Sungai Batanghari.

"Tahun ini kami kembali diberi amanah dan kepercayaan oleh Kemendikbudristek untuk menyelenggarakan Kenduri Swarnabhumi tahun 2023," jelasnya. 

Kenduri Swarnabhumi 2023 akan fokus pada tiga kegiatan utama. Pertama, penguatan kapasitas masyarakat dalam bidang kebudayaan, terutama dalam menjaga lingkungan sungai sebagai bagian dari upaya pemajuan kebudayaan.

Kedua, festival daerah yang akan mengangkat budaya lokal sebagai identitas masyarakat. Dan ketiga, ekspedisi Batanghari yang melibatkan Daerah Aliran Sungai dalam berbagai kegiatan, seperti penanaman pohon, penebaran benih ikan, dan membersihkan sungai dengan melibatkan generasi muda dan masyarakat.

Festival Daerah yang akan dilaksanakan sebagai bagian dari Kenduri Swarnabhumi 2023 meliputi berbagai acara menarik di berbagai daerah, seperti Kenduri Sko 13 Desa Gunung Tujuh Kabupaten Kerinci, Festival Gong Sitimang Kota Jambi, Bebiduk Besamo Kabupaten Muarojambi, Festival Pangabuhan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dan masih banyak lagi.

"Festival-festival ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya harmoni sungai dan pelestarian peradaban yang semakin penting dan membutuhkan kearifan berbasis budaya," pungkas Dirjen Hilmar Farid. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler