Kemendikbudristek Dorong Pemuda Jadi Agen Penggerak Inklusivitas

Selasa, 08 November 2022 – 07:31 WIB
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Penguatan Karakter Kemendikbudristek Hendarman mengatakan Indonesia akan terus membutuhkan pemuda untuk menggerakkan inklusivitas. Foto: Kemendikbudristek

jpnn.com, JAKARTA - Pelaksana Tugas Kepala Pusat Penguatan Karakter Kemendikbudristek Hendarman mengatakan Indonesia akan terus membutuhkan kaum muda yang mampu menggerakkan inklusivitas, mempunyai pola pikir, dan sikap toleran, dan menciptakan kesetaraan kepada sesama sesuai Pancasila.

Hal itu diungkapkan Hendarman dalam talkshow Tutur Berkualitas yang mengusung tema “Merdeka Setara, Indahnya Perbedaan” di Bandung, Jawa Barat pada Kamis (3/11).

BACA JUGA: Pemerintah Usung Isu Inklusivitas Ketenagakerjaan dalam Presidensi G20

Hendarman menjelaskan Indonesia adalah bangsa dan negara yang kuat karena kemajemukan dan keragaman suku, budaya, agama, dan ras.

“Indonesia juga memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang sudah semestinya tidak hanya menjadi slogan tetapi harus menjadi perilaku sehari-hari dengan merealisasikan kesetaraan kepada sesama di antara perbedaan yang ada,” lanjut Hendarman.

BACA JUGA: Kemendikbudristek Kembali Berangkatkan Dosen Vokasi Magang Ke Dua Negara

Hendarman mencontohkan perjuangan pahlawan pertempuran 10 November di Surabaya. Para pejuang berasal dari berbagai perbedaan, tetapi mampu saling menghargai dan mencintai keberagaman yang ada, sehingga mampu tercipta persatuan.

"Sekarang pemuda dituntut bertindak seperti para pejuang agar menjadi penyampai pesan damai di mana pun berada,” ujar Hendarman.

Salah satu narasumber talkshow, Nabila Ishma Nurhabibah, mahasiswi Universitas Padjadjaran sekaligus pegiat aksi kemanusiaan dan pendidikan menjelaskan bahwa keberagaman juga mencakup cara berpikir dan sifat yang bisa ditemui di Indonesia.

“Kita semua harus menyadari adanya perbedaan dari satu orang dengan orang lain dalam mengekspresikan sesuatu pemikirannya. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita memberikan kesempatan yang setara bagi semua manusia” ucap Nabila.

Narasumber lain, Ganzerlana, musisi asal Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur menuturkan, Indonesia mempunyai warisan dari para leluhur di antaranya musik tradisional yang patut diperkenalkan hingga ke penjuru dunia.

“Alasan Saya masih mempertahankan musik tradisional hingga kini, karena sebagai penerus leluhur sudah seharusnya dijaga, di mana mereka meninggalkan sebuah emas yang begitu indah yaitu musik tradisional yang perlu dikemas dan dipertahankan sehingga musik etnik dapat dikenal hingga ke seluruh penjuru dunia,” tutur Ganzerlana. (mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler