Kemendikbudristek Dukung Gerakan Imunisasi Nasional, Target 4,1 Juta Anak 

Jumat, 02 Desember 2022 – 17:51 WIB
Kemendikbudristek mendukung gerakan imunisasi nasional yang menargetkan 4,1 juta anak diimunisasi nasional. Foto Humas Kemendikbudristek

jpnn.com, JAKARTA - Kemendikbudristek Dukung Gerakan Imunisasi Nasional, Target 4,1 Juta Anak 

Sebanyak 100 siswa diimunisasi dalam kegiatan “Semarak Sehat Imunisasi, Sehat Anak Negeri”.

BACA JUGA: Bulan Imunisasi Anak Nasional, IRRA Gandeng Oneject Sediakan ADS

Mereka berasal dari 10 satuan pendidikan, yaitu SDN Benhil 01, SDN Benhil 05, SDN Benhil 09, SDN Kebon Kacang 01, SDN Kebon Melati 01, SD IT Al Abrar, SDN Karet Tengsin 21, SDN Karet Tengsin 13, SDN Benhil 12, dan SDN Kampung Bali 07.

Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek Muhammad Hasbi mengatakan kegiatan imunisasi ini merupakan bentuk dukungan sekaligus sosialisasi pemerintah (Kemendikbudristek) agar seluruh siswa di Indonesia melakukan imunisasi secara rutin, sehingga anak-anak Indonesia terlindung dari risiko tertular penyakit yang bisa dicegah dengan vaksin.

BACA JUGA: Pemprov DKI Gelar Imunisasi Gratis PCV, Ada di 5.100 Lokasi

“Meskipun kami telah mengetahui betapa pentingnya imunisasi bagi kesehatan anak-anak, data menunjukkan bahwa cakupan imunisasi, terutama sejak masuknya pandemi Covid-19, perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh dari kita semua,” ujarnya saat kegiatan “Semarak Sehat Imunisasi, Sehat Anak Negeri”, di Jakarta, Rabu (30/11).

Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Yudhi Pramono mengatakan, fase kehidupan anak sangat penting dalam siklus kehidupan manusia.

BACA JUGA: TNI Bantu Berikan Imunisasi Kepada Balita di Perbatasan, Bidan Wulandari Bilang Begini

Fase ini merupakan proses tumbuh kembang dan karena permasalahan kesehatan yang timbul pada fase ini dapat berdampak pada kualitas sebagai manusia di masa dewasa.

Salah satu cara efektif dalam menjaga kondisi kesehatan mereka di antaranya melalui upaya pencegahan terhadap penyakit seperti pemberian imunisasi

“Imunisasi lengkap sangat penting karena mampu memutus mata rantai penularan penyakit menular tertentu dalam masyarakat jika proporsi penduduk yang terimunisasi mencapai di atas 95 persen,” jelas Yudhi Pramono.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, selama dua tahun terakhir, yaitu sejak 2020 hingga 2021, cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi turun drastis. Pada 2020 target imunisasi sebesar 92 persen dari 4.416.309 anak, yakni 4.063.004 anak.

Namun, cakupan yang dicapai pada 2020 itu sebesar 84 persen, yaitu 3.709.670 anak.

Kemudian pada 2021 imunisasi ditargetkan mencapai 93 persen dari 4.148.867 anak, yakni 3.858.446 anak. 

Cakupan yang dicapai pada 2021 sebesar 84,2 persen, yaitu 3.493.346 anak. Ada sekitar 1,7 juta bayi yang belum mendapatkan imunisasi dasar selama periode 2019-2021. 

Menurut UNICEF Indonesia, sekitar 800 ribu anak di seluruh Indonesia berisiko lebih besar tertular penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin seperti difteri, tetanus, campak, rubella, dan polio.

Pada 2022 ini, jumlah anak yang diimunisasi ditargetkan mencapai 4.154.758 anak. Karena itu Kemendikbudristek mendukung peningkatan capaian imunisasi nasional, salah satunya dengan menggelar kegiatan “Semarak Sehat Imunisasi, Sehat Anak Negeri”.

Sebelumnya, pada Agustus 2022, Kemendikbudristek telah meluncurkan Gerakan Sekolah Sehat untuk mewujudkan anak Indonesia yang sehat, kuat, dan cerdas berkarakter. Ada tiga prioritas yang perlu dicapai melalui Gerakan Sekolah Sehat, yaitu sehat bergizi, sehat fisik, dan sehat imunisasi.

Sehat bergizi diperoleh dengan memberikan pemahaman gizi seimbang.

Kemudian, untuk mencapai sehat fisik, ada beberapa pembiasaan yang perlu dilakukan, misalnya melakukan Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) seminggu sekali atau melakukan pembiasaan jalan kaki. 

Pada sehat imunisasi, ada tiga hal yang bisa dilakukan, yaitu pemeriksaan status atau riwayat imunisasi, pemberian rekomendasi untuk melengkapi imunisasi, dan pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah sebagai pemberian imunisasi lanjutan pada anak usia sekolah. (esy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler