Kemendikbudristek Magangkan LKP Barista di Industri Kopi

Sabtu, 15 Juni 2024 – 12:40 WIB
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menyelenggarakan Program Magang Instruktur dan Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP). Foto: Humas Kemendikbudristek

jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menyelenggarakan Program Magang Instruktur dan Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP).

Tahun ini, para instruktur dan pengelola LKP barista mendapatkan kesempatan mengasah kompetensi sesuai dengan tren industri terkini.

BACA JUGA: Waspada, Ini 4 Bahaya Minum Kopi Berlebihan yang Bikin Kaget

Kemendikbudristek melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, menggandeng Indonesia Coffee Academy by Anomali Coffee sebagai mitra industri untuk mengasah keterampilan instruktur dan pengelola LKP terkait industri kopi. 

Terdapat 15 instruktur dan pengelola LKP terpilih yang sebelumnya melalui proses seleksi untuk melaksanakan program Magang Instruktur dan Pengelola Kursus dan Pelatihan bidang keterampilan barista.

BACA JUGA: Dukung Industri Kopi Tanah Air, Rotaryana Gandeng Aksi-SCAI Gelar Bootcamp Gratis

Proses pelaksanaan magang ini dilaksanakan pada 5-14 Juni 2024 di Jakarta.

Direktur Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi Nahdiana mengungkapkan bahwa kompetensi instruktur sebagai kunci mempersiapkan barista-barista profesional.

BACA JUGA: 2.578 Honorer Segera Terima SK PPPK, 23 Tertahan, Hariyanto Surati Kemendikbudristek 

“Saat ini, kami memfokuskan peningkatan tata kelola di satuan pendidikan LKP, salah satu yang menjadi perhatian dengan mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui Program Magang Instruktur dan Pengelola Kursus dan Pelatihan sebagai upaya upskilling, sehingga nantinya LKP pun menjadi salah satu pilihan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,” tutur Nahdiana, Sabtu (15/6).

Bertempat di Indonesia Coffee Academy, Irvan Helmi salah satu pendiri (co-founder) Anomali Coffee mengungkapkan antusiasmenya terhadap program ini.

Menurut dia, pendidikan vokasi khususnya di kursus dan pelatihan dapat menjadi jembatan yang menghubungkan dunia kopi dari hulu ke hilir dengan sektor pendidikan.

“Kami menyambut baik upaya Kemendikbudristek untuk bersama-sama mempersiapkan talenta instruktur barista. Di sini kami fasilitasi peserta program magang untuk meningkatkan keterampilannya,” terang Irvan.

Indonesia Coffee Academy sebagai pusat pelatihan di bawah naungan Anomali Coffee menjadi tempat terbaik untuk melatih keterampilan para peserta program magang.

Berry Prathama Effendi selaku instruktur barista dari LKP Pekanbaru Hospitality Institute, Pekanbaru, Riau, menceritakan bahwa program ini adalah pengalaman yang berharga baginya.

Memiliki pengalaman di bidang kopi sejak lama, Berry tak berhenti untuk belajar.

Menurut dia, kesempatan ini menjadi langkah terbaik yang pernah diambilnya selama menjadi instruktur.

Berry bersama peserta lainnya baru saja menyelesaikan evaluasi manual brew serta sensory dan coffee cupping. 

“Tentunya kesempatan yang luar biasa. Program ini membuat saya memperdalam sensory dan  roasting secara lebih dalam. Sebelumnya, saya belum pernah memperdalam kedua hal tersebut,” jelas Berry.

Setelah menyaksikan secara langsung dapur Anomali Coffee dan penjelasan yang lengkap tentang kopi, membuat Berry memahami secara penuh seperti apa industri kopi sesungguhnya.

Dia pun mengetahui bagaimana menyampaikan pengetahuan kepada para peserta.

“Di sini kami juga diajarkan bagaimana cara berkomunikasi yang baik dalam penyampaian materi kepada peserta didik,” ujar Berry.

Hal itu juga ditegaskan oleh Head of Director Indonesia Coffee Academy, Donna Elvina.

Sebagai penanggung jawab kelas pelatihan, Donna mengungkapkan bahwa tantangan terbesar bagi lembaganya adalah melatih para instruktur agar tidak hanya terlatih kompetisinya, tetapi juga memiliki kemampuan dalam menyampaikan materi.

Dia mengatakan peserta program ini ialah para instruktur yang sudah memiliki pengalaman.

Treatment yang diberikan berbeda dibandingkan level dasar. 

"Kami ingin tidak hanya mengeluarkan sertifikat semata, tetapi kami ingin mereka menjadi ahli dalam mengajarkan keterampilan tersebut,” ucap Donna.

Dalam mendukung tujuan tersebut, Donna mengungkapkan bahwa pelatihan ini tidak hanya praktik mengenai teknik-teknik penyajian kopi, tetapi juga evaluasi dan presentasi untuk melihat bagaimana peserta dapat memaparkan materi dengan baik. 

“Istilahnya tidak asal tuang, tetapi juga harus lantang menjelaskan kepada peserta didik nantinya,” pungkas Donna. 

Sebagai informasi, Program Magang Instruktur dan Pengelola Kursus dan Pelatihan juga terdapat bidang otomotif sepeda motor.

Pada bidang tersebut, Kemendikbudristek berkolaborasi dengan Yamaha DDS2 Jawa Barat sebagai mitra industri yang telah terselenggara pada  3-12 Juni 2024. (esy/jpnn) 


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler