jpnn.com, JAKARTA - Hasil survei nasional yang dilakukan Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kemendikbudristek, menunjukkan mahasiswa tingkat awal maupun akhir memiliki persepsi bahwa kampus vokasi tempat mereka kuliah belum memenuhi aspek keilmuan dalam mengembangkan kewirausahaan.
Jumlah wirausahawan di Indonesia masih tergolong sangat sedikit dan jauh di bawah negara-negara tetangga. Oleh karena itu Kemendikbudristek ingin mendorong masyarakat lebih banyak berwirausaha dan menciptakan lapangan pekerjaan baru melalui para lulusan vokasi.
BACA JUGA: Program Riset Keilmuan Terapan Vokasi Kemendikbudristek Dibuka hingga 6 Agustus, Dosen Buruan Daftar
Tim Program Penguatan Ekosistem Kewirausahaan Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV) Eka Sri Dana Afriza mengatakan, saat ini jumlah wirausahawan di Indonesia masih di bawah 4 persen atau hanya 3,4 persen.
Jika dibandingkan dengan negara tetangga, selisihnya cukup jauh. Seperti, Singapura sudah sekitar 8 persen dan Jepang lebih dari 11 persen. Itu sebabnya, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek membentuk program penguatan ekosistem kewirausahaan.
BACA JUGA: Ini yang Terjadi Sebelum Anak Akidi Tio Digiring ke Mapolda Sumsel, Oalah
"Program ini bersifat kompetisi bagi perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi, didasarkan atas kemampuan dalam membangun ekosistem kewirausahaan,” jelas Dana, Senin (2/8).
Dia menjelaskan, ruang lingkup pelaksanaan program penguatan ekosistem kewirausahaan PTPPV, meliputi pertanian, teknologi pertanian, perikanan, perkebunan, dan bidang lainnya, juga manufaktur, konstruksi, dan teknologi informasi.
BACA JUGA: Anak Akidi Tio Bikin Heboh soal Bantuan Rp 2 Triliun, Bang Reza: Kenapa Kaget?
Lalu, ada juga industri, barang konsumsi seperti makanan, minuman, farmasi, peralatan rumah tangga, tekstil. Kemudian bidang kesehatan, pariwisata, dan jasa lainnya.
Penguatan ekosistem kewirausahaan dilaksanakan melalui kegiatan seperti peningkatan kemampuan berwirausaha mahasiswa yang terintegrasi dengan proses pembelajaran.
"Dalam hal ini kami bukan jump into the curriculum, tetapi kami justru meningkatkan kemampuan kewirausahaan mahasiswa yang terintegrasi dengan proses pembelajaran," tuturnya.
Kedua adalah inisiasi kemitraan dengan industri atau lembaga permodalan untuk peningkatan aktivitas ke perusahaan lain. Begitu juga pengembangan magang kewirausahaan bersama di dunia usaha.
“Seperti, pemberian coaching clinic. Jadi, kita berikan coaching pendampingan kepada kewirausahaan di sekolah atau di perguruan tinggi vokasi,” ucap Dana.
Tujuan program tersebut untuk membangun ekosistem kewirausahaan di PTPPV demi menghasilkan lulusan pendidikan tinggi vokasi yang kreatif, inovatif, mandiri, dan adaptif terhadap perubahan lingkungan eksternal, dan dinamis.
Program ini juga bertujuan untuk mengembangkan kreativitas yang bisa menumbuhkan kemampuan mahasiswa dan menstimulasi minat mahasiswa dalam berwirausaha yang terintegrasi.
"Jadi, ini program sangat spesifik, bukan modal usaha untuk pribadi, bukan untuk modal usaha perorangan. Kami ingin membangun, memperkuat ekosistem kewirausahaan di kampus PTPPV,” pungkasnya. (esy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad