jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) Repatriasi bagi anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tinggal di luar negeri, khususnya Sabah, Sarawak, dan Johor Bahru, Malaysia.
Program ini diberikan kepada pelajar lulusan SMP untuk melanjutkan pendidikan menengah di 108 sekolah pelaksana program ADEM Repatriasi yang tersebar di 11 provinsi.
BACA JUGA: Kemendikbudristek Siap Gelar Malam Puncak Anugerah Kebudayaan Indonesia 2023
“Melalui beasiswa ini, kami harap anak-anak repatriasi ini bisa membangun masa depan yang lebih baik dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa,” ujar Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik), Kemendikbudristek, Abdul Kahar, Selasa (17/10).
Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan SMK Negeri 1 Kota Banjarbaru Hafilludin, menuturkan merasa bangga sekolahnya bisa terpilih menjadi satuan pendidikan pelaksana program ADEM Repatriasi yang turut mencerdaskan anak-anak Indonesia di Malaysia.
BACA JUGA: Pekan Kebudayaan Nasional Kembali Digelar Kemendikbudristek, Catat Jadwalnya!
Hingga tahun 2023, SMK Negeri 1 Kota Banjarbaru telah menerima 12 siswa repatriasi, enam di antaranya sudah lulus.
Menurutnya anak-anak repatriasi yang melanjutkan pendidikan di SMK Negeri 1 Kota Banjarbaru memiliki kompetensi yang luar biasa, tetapy belum tereksplor karena ketidakpercayaan diri mereka.
BACA JUGA: Terpilih jadi Ketua IKA Fisip Unpad, Saddam Al Jihad Bakal Siapkan Beasiswa
Siswa repatriasi ini ada juga yang berprestasi, kemarin ada yang juara II lomba keterampilan alat tepat guna tingkat provinsi. Selain itu, ada siswa bidang kriya keramik, dapat membuat keramik dengan sangat bagus.
Ada yang buat lemari juga bahkan lebih bagus dibanding anak-anak lokal di sini. Ternyata mereka juga punya jiwa seni yang luar biasa,” ujar Hafilludin yang juga guru bidang perhotelan.
Untuk itu, lanjut Hafilludin, dia mewajibkan anak-anak repatriasi ini untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler agar bisa meningkatkan jiwa nasionalisme dan kepemimpinannya serta lebih percaya diri dengan kompetensi yang dimilikinya.
Ada anak repatriasi kelas XI yang saat ini ikut taekwondo. Untuk tahun ini, anak-anak repatriasi didorong mengikuti paskibra agar mereka berani tampil di depan publik.
Salah satu anak repatriasi asal Sulawesi Selatan yang saat ini sekolah di SMK Negeri 1 Kota Banjarbaru, Kasmir Rullah, mengaku kaget saat pertama sekolah. Pasalnya, di SMK Negeri 1 Kota Banjarbaru banyak sekali siswanya. Namun, ia merasa bangga dan senang bisa sekolah di Indonesia dengan beasiswa ADEM Repatriasi.
“Pertama kali sekolah, saya susah beradaptasi karena tidak lancar bahasa Indonesia juga. Namun setelah sekolah di sini, saya bangga dan dan akan belajar dengan serius,” tutur Kasmir yang sejak lahir tinggal di Sabah, Malaysia. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad