jpnn.com, JAKARTA - Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) bakal kembali digelar pada Jumat 20 Oktober di Gedung Galeri Nasional.
Kegiatan yang digagas Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi berrbeda dari perhelatan PKN tahun sebelumnya dan juga even nasional akan berlangsung hingga 29 Oktober.
BACA JUGA: PKN Tingkat II Selesai, Ini Pesan Nadiem MakarimÂ
Pekan Kebudayaan Nasional tahun ini mengusung kerja bersama dengan metode pelumbungan yang mana proses kerja-kerja pemajuan kebudayaan selama ini dengan berbagai jejaring dan pemangku kepentingan dipanen dan dibagikan ke masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Humas Media Direktorat Kebudayaan Darmwati di Jakarta. Menurut Wati sapaan akrabnya PKN mampu menghadirkan dan mengemas lokasi yang berbeda, salah satunya sebuah gang sempit di wilayah Jakarta Barat, tepatnya di Pasar Pos Duri.
BACA JUGA: Tak Sekadar Bisnis, The Kaibon Perwujudan Kepedulian pada Budaya Keraton Banten
"Tempat itu akan di jadikan tempat panen raya, dan saat ini tengah dalam persiapan proses berbagi panen raya kebudayaan sedang disiapkan. Terlihat bahwa kebudayaan milik semua, adalah barang publik yang harus dipastikan keberlangsungannya," jelas Wati.
Ada 40 titik ruang tamu komunitas dan ruang publik akan dibuka dan siap menyambut tamu PKN, di antaranya, komunitas Tudgam, WaftLab, Gudskul, Sanggar Anak Akar, dan banyak lainnya.
BACA JUGA: KBRI Paris Bikin Pagelaran Wastra dan Budaya, Gemparkan Ibu Kota Mode Dunia
PKN 2023 tahun ini mengambil tema ini "Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan". Maksud tema ini adalah untuk memberikan makna dan relevansi dalam setiap aksi berkesenian dan berkebudayaan yang dilakukan yang tetap berakar pada nilai-nilai budaya serta kearifan lokal.
PKN mengusung tema Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan. Menjadikan filosofi lumbung sebagai metode, bahwa kebudayaan harus dilestarikan bersama, dimajukan bersama secara gotong royong dan merupakan kerja kolektif seluruh pemangku kepentingan.
"Kegiatan ini diperuntukan masyarakat Jakarta dan sekitarnya agar hadir dan bisa menyaksikan PKN tahun ini. Selama kegiatan PKN mereka akan menampilkan hasil panen upaya pemajuan kebudayaan dari seluruh Indonesiam. Dan hasil panen tersebut dalam bentuk pameran, pertunjukan, Kongres, serta model aktivasi kebudayaan lainnya," jelas Wati.
Dia mengatakan PKN merupakan program yang digagas Direktorat Jendera Kebudayaan Kemendikbudristek akan mengahdirkan Dapur Bangsa, hasil panen pangan nusantara dari berbagai daerah.
:Semua bisa diakses gratis oleh seluruh lapisan masyarakat. Terkait tema tersebut merupakan sebuah refleksi dari visi k tentang bagaimana budaya dan alam bisa dan harus berjalan beriringan. Berbicara tentang merawat budaya, kita juga bicara tentang etos dan nilai yang mengajarkan kita untuk merawat bumi sebagai satu-satunya rumah kita," katanya.
Dia menambahkan PKN tahun ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga sebuah misi.
"Misi tersebut untuk mengingatkan masyarakat bahwa kebudayaan turut berperan dalam dalam menciptakan masa depan bumi yang berkelanjutan," ujarnya.
Wati menambahkan PKN tahun ini bukan hanya perayaan, tetapi juga sebuah misi. Sebuah misi untuk mengingatkan masyarakat bahwa kebudayaan memiliki peran penting dalam perawatan lingkungan.
Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) diselenggarakan kembali tahun ini. Acara yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini akan berlangsung selama 20-29 Oktober 2023.
Apa Itu Pekan Kebudayaan Nasional?
Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) merupakan platform aksi bersama yang menyediakan ruang bagi keragaman ekspresi budaya dan mendorong interaksi guna memperkuat kebudayaan yang inklusif. Acara ini melibatkan berbagai aspek lingkungan dan unsur, mulai dari pegiat budaya hingga masyarakat.
Rangkaian acara dwitahunan ini diselenggarakan secara rutin oleh Kemendikbudristek sejak tahun 2019.
Pelaksanaan PKN merupakan salah satu implementasi dari strategi untuk memajukan kebudayaan yang telah disepakati dalam Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) pada tahun 2018 dalam rangka mewujudkan serta menyediakan ruang untuk apresiasi, ekspresi, serta kreasi seni dan budaya yang beragam dan turut mendukung terciptanya interaksi budaya yang inklusif di seluruh Indonesia. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi