Kemendikbudristek Targetkan Rekrut 17 Ribu Mahasiswa 

Kamis, 01 Juli 2021 – 23:00 WIB
Suasana tes uji kompetensi mahasiswa program profesi dokter. Foto: Humas Kemendikbud

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menargetkan akan merekrut 17 ribu mahasiswa dalam program Kampus Mengajar.

Menurut Aris Junaidi, direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti, program Kampus Mengajar sudah memasuki angkatan ke-2. 

BACA JUGA: Gus Halim Minta Mahasiswa KKN Bantu Proses Pendaftaran BUMDesa

"Dikti akan merekrut 17 ribu mahasiswa kemudian disebarkan ke 3.700 sekolah dasar dan 250 sekolah menengah pertama," kata Aris, Kamis (1/7). 

Dia menambahkan, program lain adalah magang bersertifikat yang berkolaborasi dengan ribuan industri, program pertukaran mahasiswa merdeka sebanyak 20 ribu mahasiswa, dan yang terakhir program Indonesia International Mobility Students Awards (IIMSA). 

BACA JUGA: Unesa Lockdown, Mahasiswa Pengin Ambil Ijazah ke Kampus Masih Boleh, Asal..

“Pesan saya untuk mahasiswa mari tahun ini optimalkan dan manfaatkan program-program yang sudah didesain sedemikian rupa dengan pendanaan yang full,” ungkap Aris.

Hal senada disampaikan Wagiran, ketua Sub Pokja Kampus Mengajar, bahwa program ini lanjutan dari Kampus Mengajar Perintis yang mengirimkan mahasiswa ke SD dari berbagai program studi. Hal tersebut sesuai dengan kebijakan Kampus Merdeka yang mengizinkan mahasiswa untuk belajar dari luar kampus selama 2 semester atau 40 SKS. 

BACA JUGA: Taruna Merah Putih Bagikan Paket Bantuan Penambah Imun Tubuh Kepada Mahasiswa dan Warga

Lebih lanjut Wagiran menjelaskan bahwa syarat dari Kampus Mengajar bagi mahasiswa yaitu minimal semester 5 pada semester gasal tahun akademik 2021/2022 atau yang saat ini di semester 4. Tujuan dari menghadirkan mahasiswa sebagai bagian dari penguatan pembelajaran literasi dan numerasi, dan menjadi mitra guru dalam melakukan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran. 

“Program Kampus Mengajar angkatan 2 ini terbuka untuk 4.700 institusi pendidikan tinggi yang berada di bawah naungan Ditjen Dikti dan terbuka semua program studi, sarjana, dan sarjana terapan,” papar Wagiran. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler