JAKARTA - Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) akan mengembangkan SMK unggulan di daerah-daerah yang termasuk dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)Dari 18 sekolah yang ditergetkan, hingga kini sudah ada 10 SMK yang dikembangkan menjadi unggulan
BACA JUGA: SBY Diminta Kembalikan Kemdiknas ke Jalurnya
Kesepuluh SMK itu berada di Palembang, Bandung 2 sekolah, perbatasan Wonogiri-Pacitan, Kuningan, Palangkaraya, Probolinggo, Selong NTB, dan Denpasar 2 sekolah.
Direktur Pembinaan SMK Joko Sutrisno mengatakan, untuk zona ekonomi, SMK yang disiapkan sesuai dengan pengembangan MP3EI
BACA JUGA: Anggaran Besar Tak Jamin Mutu Pendidikan
Ada juga yang dilatih entrepreneur muda berdagang serta manufaktur dilatih membuat alat angkut pedesaan yang murah.’’Di NTB yang dikembangkan pertanian kita bisa buat alat angkut hewan yang murahDilanjutkan Joko, selama ini jurusan SMK yang paling banyak diminati adalah teknologi bangunan
BACA JUGA: Kemdiknas Dinilai Mabuk Uang
Sekarang ini Indonesia masih kekurangan ahli bangunanSaat terjadi krisis moneter 1997, industri konstruksi kolepAkibatnya minat turunTapi, sekarang usaha tersebut kembali bergeliatSehingga kekurangan tenaga.’’Hasil survei 2010, 40 persen lulusan SMK dari total 900 ribuan langsung dapat kerja setelah lulus25-30 persen harus menunggu sampai 4 bulan baru bekerja3-4 persen coba berdagangSedangkan 12-14 melanjutkan ke perguruan tinggi dan politeknikAngka ini yang coba kita perbesar,’’ katanya.
Sejak 2006, lanjut Joko, terjadi perubahan besar dalam SMKHampir setiap tahun salary (gaji) pekerja lulusan SMK cenderung naikIni berdasarkan penelitian pada lulusan yang bekerja sesuai keahliannyaPersoalan sekarang ini, bagaimana membuat lapangan pekerjaan sesuai kebutuhan.’’Kita sesuaikan dengan arah pertumbuhan kerjaKeahlian SMK didorong membuat pekerjaan,’’ katanya
Tidak hanya mengembangkan SMK sesuai MP3EI, tambah Joko, pihaknya juga mensinkronkan dengan rencana Mendiknas meningkatkan 3 program studi di perguruan tinggi, yaitu teknik, pertanian, dan sains.’’Pada 2009, semua siswa SMK pertanian diberikan beasiswa Rp 65 ribu per bulan per siswaKetika itu yang mendapatkan mencapai 100 ribu lebihSetelah anggaran dipangkas, hanya bisa memberikan 50 ribu beasiswa,’’ katanya(cdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Universitas Negeri Malang Gelar Tes Jalur Mandiri
Redaktur : Tim Redaksi