Kemenhub Hadirkan Layanan BTS Teman Bus di Medan, Cek Rutenya

Jumat, 06 November 2020 – 16:44 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi saat mencoba pelayanan BTS Trans Metro Deli, di Kota Medan, Minggu (8/11). Foto: Humas Kemenhub.

jpnn.com, MEDAN - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meresmikan layanan Buy The Service atau BTS Teman Bus di Medan, Sumatera Utara yang diberi nama Trans Metro Deli. Transportasi ini tersedia dalam 5 koridor dengan jumlah bus sebanyak 72 unit.

"Esensi yang kita lakukan hari ini adalah bagaimana Medan mempunyai angkutan massal yang masif, bagus, dan signifikan. Harapannya di akhir tahun 2021, lompatan angkutan massal ini meningkat dengan baik," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meresmikan Program Pembelian Layanan Angkutan Perkotaan BTS di Sumut pada Minggu (8/11).

BACA JUGA: Menhub BKS Tegaskan COVID-19 Tak Boleh Menghalangi Pembangunan

Pada kesempatan itu juga dilakukan peletakan batu pertama Revitalisasi Terminal Penumpang Tipe A Amplas, dan Peninjauan Program Padat Karya di terminal tersebut.

Budi Karya mengatakan, langkah konkret lewat BTS ini merupakan suatu program subsidi bagi angkutan massal perkotaan di mana terjadi gap antara daya beli masyarakat dengan cost yang dikeluarkan operator.

BACA JUGA: Antisipasi Cuaca Ekstrem, Dirjen Hubdat: Truk di Kapal Penyeberangan Harus Diikat

"Selisihnya kita bayar sampai suatu waktu tertentu daerah tersebut sudah mampu diberlakukan komersil. Makanya kita tidak memberikan bus tetapi memberikan subsidi,” jelas Budi Karya.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kemenhub Budi Setiyadi dalam laporannya menyebutkan bahwa program BTS ini telah hadir di 5 kota besar, yakni Palembang, Solo, Denpasar, Medan, dan Yogyakarta.

BACA JUGA: Serangan Baru Ferdinand kepada Anies Baswedan, dari Banjir hingga Utang

"Kita harapkan acara hari ini dapat dimulai flag off Teman Bus di Medan," ucapnya.

Dia juga menjelaskan bahwa program BTS ini akan didukung oleh manajemen pengelola yang melaksanakan monitoring dan evaluasi dengan menggunakan sistem operasional kendaraan yang meliputi sistem operasional, pemeliharaan, pengelolaan keuangan, sistem SDM yang didukung dengan digitalisasi secara real time.

"Sehingga diharapkan menuju pelayanan angkutan umum yang lebih profesional,” kata Dirjen Budi

Di Medan, Trans Metro Deli ini hadir dengan lima koridor yang terdri dari Koridor 1 melayani rute Terminal Pinang Baris – Lapangan Merdeka; Koridor 2 rute Terminal Amplas – Lapangan Merdeka; Koridor 3 rute Belawan – Lapangan Merdeka; Koridor 4 rute Medan Tuntungan - Lapangan Merdeka; dan Koridor 5 rute Tembung - Lapangan Merdeka.

Trans Metro Deli menggunakan kendaraan Bus Besar dan Bus Sedang dengan tipe low entry. Bus ini dilengkapi dengan kursi prioritas dan area untuk penumpang disabilitas (kursi roda).

"Layanan Teman Bus diharapkan akan menjadi sebuah layanan yang melengkapi pelayanan Trans Mebidang yang sudah ada. Layanan Teman Bus ini juga diharapkan menjadi bagian digitalisasi 4.0 smart city program yang mendukung cashless society," ucap Dirjen Budi.

Program ini adalah sebagai langkah awal implementasi dari program BTS yang memberikan subsidi penuh bagi operator dengan fasilitas pendukung pada bus yang lebih baik, sehingga diharapkan lebih banyak penumpang yang beralih ke moda transportasi publik yang saat ini masih gratis.

"Penumpang hanya menyiapkan kartu non tunai, dan buka aplikasinya untuk melihat rute jadwal kedatangan dan keberangkatannya, sehingga penumpang lebih mudah dalam mobilitas di kawasan perkotaan," ucapnya.

Dalam kegiatan yang sama, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat juga melakukan groundbreaking Revitalisasi Terminal Tipe A Amplas sekaligus Peninjauan Program Padat Karya di Medan.

Dirjen Budi menerangkan, salah satu rencana strategis pembangunan subsektor perhubungan darat yang akan dilaksanakan pada kurun waktu 2019 - 2024 adalah Revitalisasi Terminal Penumpang Tipe A Amplas Kota Medan.

Revitalisasi ini dianggarkan sebesar Rp 45 miliar bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan skema pembangunan Kontrak Tahun Jamak (Multi Years Contract) Tahun 2020 sampai Tahun 2022.

"Bersama itu juga kami lakukan dukungan kegiatan padat karya dengan jumlah pekerja sebanyak 200 orang dari masyarakat setempat untuk pekerjaan-pekerjaan non skill, dengan total anggaran sebesar Rp 149,7 juta," ungkapnya.

Dirjen Budi menjelaskan, revitalisasi Terminal Penumpang Tipe A Amplas Kota Medan akan dilaksanakan dalam tiga tahap periode 2020 - 2022. Rencana revitalisasi terminal menitikberatkan pada konsep mixed use berupa pengembangan Terminal yang terintegrasi dengan pusat perekonomian seperti mall, hotel.

Inovasi ini dilakukan guna meningkatkan pelayanan di terminal melalui pola pengusahaan untuk mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Pada acara tersebut hadir Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Direktur Angkutan Jalan Ahmad Yani, Direktur Prasarana Transportasi Jalan Risal Wasal, serta Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah II Provinsi Sumatera Utara Putu Sumarjaya.(*/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler