Kemenhub Pastikan BTS Teman Bus Kembali Beroperasi

Sabtu, 15 Januari 2022 – 21:24 WIB
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi saat memberikan keterangan pers pada Sabtu (15/01) secara virtual. Foto: Humas Kemenhub

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menjelaskan, Minggu (16/1) program buy the service (BTS) Teman Bus beroperasi kembali.

Sebelumnya, bus itu vakum beroperasi selama beberapa waktu.

BACA JUGA: Kemenhub Targetkan BRT di Mebidang Rampung Pada 2023

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi menuturkan, para operator siap melayani masyarakat kembali.

“Kami perlu menjelaskan mengenai penghentian sementara operasional BTS di 5 kota besar yang lelangnya pada 2021 akhir,'' ujar Budi.

BACA JUGA: Peringati Hari Ibu, Kemenhub Serahkan Sertifikat BST & Bagikan Ratusan Life Jacket Kepada Pelaut

Proyek BTS dilakukan semenjak 2020 dan ada penambahan kembali pada 2021 di lima kota besar. 

Jadi, sekitar 10 kota besar yang disediakan Kemenhub berupa pembenahan angkutan massal perkotaan. 

BACA JUGA: Kemenhub: Masyarakat yang Hendak Bepergian Wajib Patuhi Aturan Ini

Dari 5 kota besar, tidak ada masalah karena skemanya sudah multiyear contract.

Namun, pada 2021, ada perubahan penyesuaian skema lelang.

Dari lelang umum menjadi lelang e-katalog. 

''Lelang e-katalog perlu justifikasi penyesuaian beberapa persyaratan yang ada sehingga sempat kami hentikan sementara,” kata Dirjen Budi.

Dia menuturkan, ada permintaan dari beberapa daerah yang sudah melakukan kontrak dengan beberapa vendor dan para pengemudi.

Jadi, Ditjen Hubdat segera melakukan sejumlah penyesuaian. 

“Kami minta dipercepat dan syukur alhamdulillah kemarin sore ada kemajuan terkait lelang di 5 kota besar dari anggaran Ditjen Hubdat yang sempat berhenti (Makassar, Banjarbakula, Banyumas, Surabaya, dan Bandung) dapat melakukan kegiatan mulai Minggu,” kata Budi.

Mulai besok para operator pemenang lelang mengoperasikan kembali rute yang disepakati.

“Kami menyiapkan anggarannya. Kalau ada kekurangan sampai 1 tahun, akan dicari anggaran untuk memenuhi operasional BTS. Kami awalnya butuh waktu untuk perubahan dari lelang umum menjadi multiyear contract,” ungkapnya.

Hingga kini, layanan BTS Teman Bus dapat dinikmati secara gratis oleh masyarakat.

“Diharapkan, sebagian besar masyarakat akan shifting dari kendaraan pribadi ke umum sehingga akan mereduksi kemacetan, kebisingan, efisiensi waktu, dan kerugian ekonomi,” ucap Budi.

Direktur Angkutan Jalan Ditjen Hubdat Suharto menyatakan, kehadiran BTS Teman Bus merupakan salah satu respons pemerintah pusat dalam mendorong transformasi angkutan perkotaan yang berkelanjutan.

“Kami melakukan pendekatan kepada pemda terkait komitmen sekaligus stimulasi yang akan mengambil alih tugas angkutan umum. Sesuai UU 22 Tahun 2009, ini memang peran pemerintah pusat maupun pemda,'' urai Suharto.

BTS, menurut Suharto, selalu dinanti di tiap kota. Bus BTS ini dilengkapi dengan CCTV dan sistem IT di setiap unit sehingga memberikan rasa aman terkait keterjangkauan tarif.

Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menjelaskan, ada harapan dengan kehadiran program BTS Teman Bus dapat membangkitkan gairah daerah untuk meningkatkan sektor transportasi.

“Kalau bicara push and pull strategy, maka pull ada pada pemerintah pusat dengan memberikan subsidi operasional 100 perseb bagi daerah. Push ada di setiap daerah. Kalau kontraknya multiyear, maka daerah sudah ada kepastian,” ungkap Djoko.

Ada beberapa tugas bagi pemda untuk meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan transportasi umum.

“Ini hal yang paling sederhana yang dilakukan pemda sehingga apa yang dilakukan pemerintah pusat dapat dinikmati masyarakat,” pungkasnya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler