jpnn.com, MERAK - Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi siap mengantisipasi kenaikan jumlah kendaraan bermotor yang diangkut melalui kapal pada lintas penyeberangan Merak-Bakauheni menjelang beroperasinya Tol Trans Sumatera Lampung-Palembang.
Adapun bentuk antisipasi yang dimaksud adalah dengan fokus mengoperasikan kapal-kapal dengan ukuran 5.000 GT ke atas pada lintas Merak-Bakauheni, maupun sebaliknya.
BACA JUGA: Kemenhub Gelar Gerai Pengukuran Ulang Kapal Ikan
"Kalau untuk penumpang, yang di bawah 5.000 GT enggak jadi masalah, tapi kalau untuk mengangkut mobil dan motor bisa lebih banyak diangkut oleh kapal di atas 5.000 GT. Jadi nanti semuanya diangkut dengan kapal tersebut mengingat Tol Lampung sampai Palembang sudah selesai dibangun dan akan segera operasional," kata Budi di atas Kapal Penyeberangan Port Link dari Bakauheni menuju Merak, Senin (26/11).
Berkaitan dengan hal tersebut, Budi menyampaikan ada sejumlah operator kapal baru yang mengajukan izin untuk pengoperasian kapal di lintas penyeberangan Merak-Bakauheni.
BACA JUGA: Kemenhub Berikan Teguran kepada Grab
"Tol Lampung ke Palembang ini kan sudah selesai, jadi saya dapat banyak permintaan untuk menerbitkan izin operasi kapal dari operator-operator baru. Tetapi, sesuai dengan moratorium yang ada izin tidak saya kasih," tegas Budi.
Di samping itu, Budi yakin 70 kapal yang saat ini beroperasi di lintas penyeberangan Merak-Bakauheni masih mampu mengatasi lonjakan kendaraan bermotor imbas dari keberadaan Tol Trans Sumatera.(chi/jpnn)
BACA JUGA: Kemenhub Targetkan Penyerapan Tahun ini Capai 92 Persen
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Kini Dipimpin Wanita
Redaktur & Reporter : Yessy