jpnn.com - JAKARTA - Pelayanan kesehatan merupakan kebutuhan penting bagi masyarakat tanpa membedakan keberadaan wilayah.
Di ibu kota, akses layanan dan tenaga medis cukup mumpuni. Namun, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga memandang penting tenaga medis di pulau terluar Indonesia. Mewujudkan kebutuhan tersebut, maka diperlukan penguatan akses pelayanan kesehatan di daerah.
BACA JUGA: Sambangi KPK, Mantan Menkes Merasa Bersih dari Korupsi Alkes
Untuk itu, Kemenkes mengirimkan 32 tenaga kesehatan (Nakes) yang tergabung dalam enam tim Nusantara Sehat. Program ini merupakan sebuah upaya peningkatan pelayanan kesehatan mencakup preventif, promotif, dan kuratif dengan melibatkan lima sampai sembilan tenaga kesehatan (dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, ahli laboratorium medik, tenaga gizi, dan tenaga kefarmasian) yang akan ditempatkan di pelosok nusantara.
Prioritas ini didasari oleh permasalahan kesehatan yang mendesak seperti angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi, angka gizi buruk, serta angka harapan hidup yang sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan primer.
BACA JUGA: Percayalah, Pak SBY Pasti Blak-blakan soal Dokumen TPF Munir
Program Nusantara Sehat merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dicanangkan oleh Kemenkes dalam upaya mewujudkan fokus kebijakan tersebut. Program ini dirancang untuk mendukung pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang diutamakan oleh Pemerintah guna menciptakan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.
Keenam tim Nusantara Sehat tersebut disambut Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Hasan Mulud, sebelum ditempatkan di Kepulauan Aru selama dua tahun.
BACA JUGA: Gatot Brajamusti Batal Diperiksa Hari Ini
Tim Nusantara Sehat ini nantinya akan mengabdi di Puskesmas terpencil yang berjarak sekitar 698 km dari Ambon ibu kota provinsi Maluku.
Dalam kesempatan tersebut Sekretaris Dinas Kesehatan menyampaikan bahwa akses menuju kepulauan Aru sudah cukup memadai dengan adanya rute penerbangan Ambon-Dobo. Namun, jumlah tenaga kesehatan yang ada masih sedikit sehingga peran tim Nusantara Sehat dibutuhkan untuk membantu pelayanan kesehatan di Kepulauan Aru.
Tahun 2016, Kemenkes kembali mengirimkan tim Nusantara Sehat ke daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK). Keseluruhan anggota tim Nusantara Batch IV ini terdiri 272 peserta yang tersebar di 46 Puskesmas DTPK. Sebelum melaksanakan pengabdian di DTPK, para Nakes telah menjalani berbagi pelatihan seperti basic life suport dan kegawatdaruratan di Pusdikkes Kramat Jati selama 40 hari.
Tim Nusantara Sehat yang akan bertugas di Kepulauan Aru akan ditempatkan di Puskesmas Jerwatu, Doka Barat, Kobadangar, Panambulai, Wakua, dan Ngaibor.
Tenaga kesehatan yang tergabung dalam tim Nusantara Sehat Kepulauan Aru terdiri dari dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, apoteker, analis kesehatan, kesehatan lingkungan, gizi, dan kesehatan masyarakat.
Sebelum sampai di daerah penempatan Tim Nusantara Sehat menyampaikan rancangan program kerja di kantor Dinas Kesehatan Provinsi Maluku. Dalam kesempatan tersebut mereka juga menyiapkan beberapa program kesehatan untuk dua tahun ke depan.
Salah satunya seperti program Posyandu ceria yang digagas tim Nusantara Sehat Jerwatu. Dalam program tersebut tim Nusantara Sehat Jerwatu melakukan pendekatan dengan menghadirkan pedagang kebutuhan sehari-hari di sekitar lokasi posyandu pada hari pemeriksaan Balita.
“Jadi ibu-ibu bisa belanja kebutuhan sehari-hari sambil memeriksakan anaknya di Posyandu,” ujar Safarluhutan Hasibuan, tenaga Dokter penempatan Jerwatu.
Untuk kesiapan bekerja di lokasi kepulauan yang jauh dari kota besar, salah satu anggota tim Nusantara Sehat menyatakan telah siap berkat pembekalan yang diterima di Pusat Pendidikan Kesehatan (Pusdikkes). Pembekalan tersebut menjadi modal dasar kesiapan mental tim Nusantara Sehat.
“Saya siap. Sebelum ikut Nusantara Sehat saya sudah bercita-cita ditempatkan ke pelosok,” ujar tenaga Apoteker penempatan Puskesmas Jerwatu, Sugiarto Sajidin.
Sekadar diketahui, program Nusantara Sehat melalui penempatan tenaga kesehatan berbasis tim, dilakukan berdasarkan hasil kajian terhadap distribusi tenaga kesehatan yang dilaksanakan oleh Kemenkes pada tahun 2012.
Salah satu rekomendasi kajian menunjukkan bahwa penempatan tenaga kesehatan untuk daerah tertentu lebih baik jika dilakukan berbasis tim. Kajian tersebut ditindaklanjuti dengan uji coba penempatan tenaga kesehatan berbasis tim pada tahun 2014 di empat Puskesmas, pada empat kabupaten, di empat provinsi, yakni Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Maluku dan Papua.
Uji coba tersebut berhasil meningkatkan kunjungan Puskesmas serta Upaya Kesehatan Masyarakat. Dari segi tenaga kesehatan, mereka merasa lebih nyaman karena ditempatkan dan bekerja dalam satu tim.
Pada tahun 2015 telah ditempatkan Tim Nusantara Sehat Periode I sebanyak 142 orang di 20 puskesmas pada bulan Mei 2015 dan Tim Nusantara Sehat Periode II sebanyak 552 orang di 100 puskesmas pada bulan Desember 2015.
Tujuan Kemenkes melakukan program Nusantara Sehat adalah untuk menguatkan layanan kesehatan primer melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar, juga mempunyai tujuan menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan, menggerakkan pemberdayaan masyarakat dan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terintegrasi, serta meningkatkan retensi tenaga kesehatan yang bertugas di daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan.
Program ini merupakan program lintas unit utama di Kemenkes yang fokus tidak hanya pada kegiatan kuratif, tetapi juga promotif dan preventif untuk mengamankan kesehatan masyarakat (public health) dari daerah yang paling membutuhkan sesuai dengan Nawa Cita.
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebelum ke Bareskrim Polri, Ahok Temui Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi