jpnn.com, JAKARTA - Aparatur sipil negara (ASN) diharapkan menjadi salah satu sumber penyuara konten-konten positif di media sosial dalam aktivitas digital yang dilakukannya.
Itu sebabnya, para ASN tersebut dibekali berbagai kemampuan agar bisa berinteraksi digital secara bijak, santun, dan juga aman.
BACA JUGA: Kemenkominfo Beri Tips Cerdas Gunakan Media Sosial kepada Pelajar di Gowa
"Tugas ASN membuat konten-konten kreatif yang mendidik dan diharapkan membantu produktivitas masyarakat," kata Direktur Pemberdayaan Informatika, Bonifasius WahyuPudjianto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/8).
Dia menjelaskan, kegiatan literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri di Provinsi Sumatera Barat pada 15 dan 19 Agustus lalu, untuk meningkatkan pemahaman dan kecakapan para ASN dalam memanfaatkan teknologi digital.
BACA JUGA: Kemenkominfo-GNLD Meluncurkan 58 Buku Literasi Digital, GratisÂ
Selain itu, kegiatan itu juga meningkatkan kewaspadaan dan mengadopsi teknologi digital.
"Partisipasi ASN di lingkup daerah merupakan salah satu pendorong terciptanya Indonesia makin cakap digital," ujarnya.
BACA JUGA: Kemenkominfo Gelar Webinar untuk Tingkatkan Literasi Digital Pelajar
Sekitar 6.000 peserta perwakilan dari kabupaten dan kota di wilayah Sumbar ikut serta dalam kegiatan ini.
Target total kegiatan literasi digital yang dilakukan secara hybrid (luring dan daring) itu diikuti sebanyak 24 ribu ASN.
"Kegiatan literasi digital ini tidak hanya untuk memenuhi kewajiban ASN dalam pengembangan kompetensi, tetapi juga untuk menunjang pelayanan publik," kata Bonifasius.
Ada 4 pilar penting yang dijadikan bekal bagi para peserta, yakni kecakapan digital dan keamanan digital, kemudian budaya digital dan etika digital.
Dia berharap empat pilar itu mempercepat pengimplementasian aplikasi-aplikasi untuk memaksimalkan pelayanan publik.
"ASN di Sumatera Barat sudah memiliki aplikasi-aplikasi untuk menunjang pelayanan kepada masyarakat, namun dibutuhkan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengimplementasikan aplikasi tersebut," terang Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat, Hansastri.
Kepala Pusat IV Pengembangan Kompetensi Fungsional dan Teknis BPSDM Kementerian Dalam Negeri, Dian Andy Permana menyatakan kegiatan literasi digital itu sesuai dengan core value yang ada pada ASN, yaitu berAKHLAK.
"Ada dua yang menjadi sumbu dalam value ini, yaitu kompeten dan adaptif. Harus terus belajar dan membuat inovasi serta bisa menerima perubahan termasuk menggunakan teknologi-teknologi baru dalam melaksanakan pelayanan publik,” pungkasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenkominfo Ajak Pelajar Melek Literasi Digital Berbasis Kearifan Lokal
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad