jpnn.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyebut kementeriannya hingga Rabu (4/1) telah menangani 1.321 konten hoaks bermuatan politik.
Hal tu disampaikan saat konferensi pers "Menyongsong Pemilu Serentak 2024: Pemilu Berkualitas untuk Indonesia Maju" di Kementerian Kominfo, Jakarta, Rabu.
BACA JUGA: Arief Poyuono Setuju Proporsional Tertutup di Pemilu 2024, Menghemat Biaya
"Informasi yang terkait dengan hoaks sudah dilakukan penutupan; atau kami telah melakukan penanganan konten sebanyak 1.321 hoaks politik," kata Johnny.
Selain hoaks, dia juga mengatakan Kominfo sudah menutup 11 siaran TV streaming radikal serta 86 URL atau situs web.
BACA JUGA: Respons KPU soal ASN Jadi Anggota Badan Ad Hoc Pemilu di Daerah
Langkah itu dilakukan agar tahun politik menjelang Pemilu 2024 tidak dipenuhi dengan budaya politik pascakebenaran (post-truth politics) hingga teknik propaganda semburan dusta (firehose of falsehood) di ruang digital.
"Jangan sampai diisi hoaks, disinformasi, malinformasi," tegas mantan anggota DPR itu.
BACA JUGA: Konon Elektabilitas Prabowo Naik Seiring Meningkatnya Kepuasan Publik kepada Jokowi
Dia menilai dengan jadwal kampanye pemilu yang relatif lebih singkat, potensi pemanfaatan dan penggunaan ruang-ruang digital pun akan bersifat masif.
Ol;eh karena itu, Johhny mengimbau masyarakat menggunakan ruang digital dengan bertanggung jawab dan melakukan hal-hal bermanfaat.
Misalnya, memanfaatkan ruang digital untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, hingga menghasilkan pemilu yang punya legitimasi.
Masyarakat juga diimbau mengedepankan kultur dan etika politik dengan baik serta menghormati para calon pemimpin yang akan bertarung pada Pemilu 2024.
"Dengan tidak menyebarkan informasi yang bersifat post-truth, baik itu hoaks maupun hate speech ataupun ujaran-ujaran kebencian di dalam ruang-ruang digital kita," ujar Johnny.(antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam