jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri RI secara berkelanjutan meminta pemerintah Tiongkok memberikan informasi terkait perkembangan di wilayah Xinjiang, tempat diduga terjadi diskriminasi dan persekusi terhadap muslim dari etnis Uighur.
Menurut Juru Bicara Kemlu Teuku Faizasyah, Indonesia telah dan akan terus melakukan pendekatan melalui komunikasi bilateral dengan pemerintah Tiongkok untuk membahas isu Xinjiang.
BACA JUGA: Pernyataan Sikap Fraksi PKS soal Isu Uighur Tiongkok
“Jadi waktu ke waktu (komunikasi terus dilakukan), menunjukkan keseriusan kita untuk mengetahui perkembangan di lapangan,” kata Faizasyah saat ditemui di Jakarta, Jumat.
Isu Xinjiang juga disinggung oleh Menlu Retno Marsudi saat bertemu Menlu Tiongkok Wang Yi di sela-sela Konferensi ke-14 Tingkat Menteri Asia-Eropa (ASEM) di Madrid, Spanyol, Senin (16/12).
BACA JUGA: Muslim Uighur Xinjiang Mengaku Diselamatkan Program Pemerintah Tiongkok
Dalam pertemuan itu, Menlu Retno meminta informasi mengenai perkembangan situasi di Xinjiang, yang kemudian direspons Wang Yi dengan menyatakan bahwa Tiongkok menjamin kebebasan beragama umat Muslim di Xinjiang.
Dugaan persekusi dan diskriminasi terhadap etnis Uighur di wilayah Xinjiang telah berlangsung lama. Para ahli dan aktivis PBB mengatakan sedikitnya satu juga warga Uighur dan anggota kelompok minoritas Muslim lainnya telah ditahan di kamp-kamp di Xinjiang sejak 2017, seperti dilaporkan Reuters.
BACA JUGA: Peneliti LIPI Minta Publik Tidak Salah Memahami Persoalan Uighur
Selain itu, pemerintah Tiongkok dikabarkan melarang etnis Uighur dan warga muslim lainnya di Xinjiang untuk menjalankan ibadah. Larangan itu terutama berlaku bagi pegawai negeri sipil, guru, dan pelajar. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil