Kemenpan akan Panggil Bupati Kubu Raya

Terkait Indikasi Kecurangan Seleksi CPNS 2010

Sabtu, 23 April 2011 – 21:40 WIB
JAKARTA - Kecurangan yang terjadi di daerah-daerah saat seleksi pengadaan CPNS 2010, mengharuskan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan & RB) mengambil langkah tegasDirencanakan, semua pihak yang terkait indikasi kecurangan tersebut, akan dipanggil dalam waktu dekat ini untuk dimintai klarifikasinya.

"Kami akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan rekrutmen CPNS beberapa waktu lalu, yang hingga kini masih menimbulkan polemik

BACA JUGA: Masalah Teknis, MA Tidak Ikut Campur

Yang satu menyatakan ada permainan, sedangkan lainnya mengatakan tidak ada permainan," ungkap Deputi SDM bidang Aparatur Kemenpan & RB, Ramli Naibaho, Sabtu (23/4).

Kecurangan tersebut, menurut Ramli, ikut diperkuat dengan temuan Badan Kepegawaian Nasional (BKN)
Di mana ada indikasi kecurangan dalam prosedur pengadaan CPNS itu, sebut saja (dengan) tidak adanya koordinasi dengan rektor dan gubernur

BACA JUGA: Sertijab Pekan Depan, Amari Legawa

Dia mencontohkan polemik yang terjadi di Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar), di mana masing-masing pihak melakukan pembelaan dan mengklaim benar.

"Ada laporan yang tidak ditandatangani, sementara dari pihak Kubu Raya mengatakan hanya satu
Kemudian, pengakuan tidak ada permainan, dan sebagainya," ujarnya.

Karena itu, lanjut Ramli, Kemenpan & RB akan membahas persoalan ini, dengan memanggil semua pihak terkait, seperti Bupati Kubu Raya, BKN dan tim verifikasi, untuk didengar pendapatnya

BACA JUGA: Mooryati Soedibyo, Produksi Perempuan Wirausaha

Termasuk juga dari Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri).

Jika dalam hasil evaluasi terbukti ada pelanggaran dan permainan uang, Kemenpan & RB menurut Ramli pula, akan mendorong kasus ini untuk dilaporkan pada kepolisian"Ini menyangkut 236 orangJadi, harus hati-hati dalam memutuskan masalah ini," tegasnya(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2012, KPK Buka Cabang di Surabaya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler