Kemenpar Bakal Luncurkan Program 1000 Homestay di Kawasan Wisata Ini

Jumat, 19 Februari 2016 – 14:05 WIB
Menteri Pariwisata Arief Yahya. Foto: Dokumen JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Sedikitnya 1.000 homestay diproyeksikan bakal dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung, Banten. Homestay itu untuk mengantisipasi lonjakan wisnus dan wisman yang akan membanjiri Tanjung Lesung, ketika 2018 tol Serang Panimbang selesai dikebut. 

"Silakan masyarakat yang ingin menjemput peluang usaha di sektor pariwisata," kata Menpar Arief Yahya. 

BACA JUGA: 5 Hari di AS, Hasilnya Apa Pak Jokowi?

"Budget kredit untuk per homestay itu sangat meralyat, nilainya sampai Rp 150 ribu, cicilan 2 tahun pertama bunga 5 persen fix, dan lama cicilan sampai 20 tahun. Ini sangat ringan, karena rata-rata hanya sekitar Rp 800 ribuan per bulan," hitung Arief Yahya. 

Kemenpar, lanjut dia, akan bekerjasama dengan Kemen-PU PR, BTN dan swasta yang akan menjadi kontraktornya. Karena untuk kepentingan pariwisata, maka desain arsitektur rumah itu harus menonjolkan adat. Khusus di Tanjung Lesung, masih ala Sunda, agar homestay di sepanjang jalur menuju Tanjung Lesung kelihatan tertata rapi dan ada nilai budaya lokalnya. 

BACA JUGA: Sedihnya Nasib Honorer Ini, Susu Anak Saja Tidak Terbeli

Dengan angka cicilan rata-rata Rp 800 ribu itu, kata dia, target minimal 4 hari terisi dengan harga penginapan homestay Rp 250 ribu saja sudah cukup untuk mencicil. "Dengan promosi yang makin gencar, akses diperbaiki, atraksinya dijaga dan dioptimalkan, lalu amenitasnya, maka saya yakin ini akan menjadi peluang usaha yang menarik," jelasnya. 

Bagaimana manajemen dan hospitality di semua homestay itu? "Itu akan dilatih dan dimonitoring. Masyarakat bisa diajari dengan cepat dan mudah," ujar Menpar Arief Yahya yang menyebut program ini sebagai komitmen kerakyatan Presiden Joko Widodo untuk menghidupkan ekonomi masyarakat di sektor pariwisata. 

BACA JUGA: KPAI: Prihatin dengan Kasus Saipul Jamil

Ibarat lokomotif, pariwisata itu punya gerbong yang panjang. Ekonomi yang ditarik dari sektor ini cukup banyak melibatkan industri kecil dan menengan. Dari soal akomodasi, transportasi lokal, restoran, kerajinan, pertanian dan perikanan sebagai supplay konsumsi, pentas budaya dan kesenian tradisi, dan lain-lain. "Dampaknya bisa langsung dirasakan masyarakat dan menghidupkan ekonomi," tandasnya.
 
Konsep yang sedang digagas untuk Tanjung Lesung ini juga bisa diterapkan di banyak kawasan wisata yang lain. Yang penting ada tanahnya, atau rumah yang mau diformat menjadi homestay. "Kebetulan, ada 10 destinasi prioritas yang sedang dikebut. Bisa di setiap top destinasi itu dikembangkan homestay milik masyarakat," katanya.

Selain 1000 homestay, Menpar Arief Yahya juga akan membuat 100 toilet bersih menuju dan di kawasan pariwisata tersebut. "Nanti juga dikelola masyarakat dengan standar dan disupervisor oleh kemenpar,”(ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hilangkan Penyadapan, Ibarat Gelar Karpet Merah untuk Koruptor


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler